PTPP Beri Tambahan Kontrak, Laba PPRE Bakal Tembus Rp600 Miliar
Tuesday, May 07, 2019       09:36 WIB

Ipotnews - Keinginan PT PP (Persero) Tbk untuk meningkatkan pemberian kontrak kepada PT PP Presisi Tbk diperkirakan bakal mendongkrak perolehan laba bersih anak usaha dengan kode emiten tersebut menjadi Rp600 miliar untuk Tahun Buku 2019.
Direktur Keuangan , Benny Pidakso dalam keterbukaan informasi perseroan yang dirilis di Jakarta, Selasa (7/5) menyebutkan bahwa selaku induk usaha akan memberikan kontrak yang lebih banyak kepada .
" akan memberikan kontrak tambahan untuk dikerjakan sebesar Rp3 triliun di 2019. Itu kontrak tambahan di luar RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) awal," kata Benny.
Analis senior dari Certified Securities Analyst (CSA) Research Institute, Reza Priyambada menyarankan agar harus bisa menjaga momentum pertumbuhan kinerja positif di Kuartal I-2019 dan mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan pada kuartal-kuartal berikutnya.
"Bisa dimungkinkan tercapai target laba sebesar Rp600 miliar. Dengan asumsi, pertumbuhan tinggi tersebut dapat terjaga di sejumlah kuartal lainnya yang juga didukung oleh perolehan pendapatan," kata Reza.
Reza mengungkapkan, peningkatan laba bersih akan mendorong kenaikan earning per share (EPS) Perseroan. Sehingga, kata Reza, saham layak untuk dikoleksi di tengah optimisme Perseroan untuk mencapai target laba bersih di 2019. " direkomendasikan buy," imbuhnya.
Lebih lanjut Benny mengungkapkan, pada Kuartal I-2019, membukukan peningkatan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 54,6 persen menjadi Rp92,2 miliar dibandingkan Rp59,6 miliar pada periode yang sama di 2018.
Dia menyebutkan, kenaikan laba secara tajam di kuartal pertama tersebut menambah keyakinan manajemen untuk mencapai target laba lebih dari Rp600 miliar pada tahun ini. "Sehingga, EPS di 2019 menjadi Rp60 per saham," ucap Benny.
Sementara itu, marjin laba pada Kuartal I-2019 tercatat melonjak menjadi 11,65 persen dibandingkan 9,55 persen pada periode yang sama di 2018. Dengan demikian, marjin laba tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri.
Benny mengatakan, pertumbuhan laba kontraktor yang fokus pada pekerjaan sipil dan struktur bangunan ini ditopang oleh peningkatan pendapatan. Pada Kuartal I-2019, pendapatan mencapai Rp867 miliar atau meningkat 39 persen (year-on-year).
Peningkatan pendapatan ini berasal dari order book yang sedang dikerjakan senilai Rp12,8 triliun, yakni terdiri dari kontrak baru per Maret 2019 sebesar Rp1,61 triliun dan carry over 2018 mencapai Rp11,2 triliun.
"Sebagian besar pendapatan atau lebih dari 80 persen berasal dari segmen konstruksi. Sisanya dari persewaan peralatan dan ready mix," ujar Benny.
Jika ditinjau dari sisi geografis, menurut Benny,pendapatan terbesar dikontribusi oleh wilayah Sumatera yang sedang mengerjakan proyek bendungan Way Sekampung dan Formwork Pollux Batam. Pada 2019, menargetkan pendapatan sebesar Rp4,2 triliun atau meningkat 37,6 persen dibandingkan dengan realisasi di 2018.
(Budi)

Sumber : admin