PT Urban Propertindo Yakin Raih Penjualan Rp330 M
Thursday, September 05, 2019       13:44 WIB

Jakarta - PT Urban Jakarta Propertindo Tbk () masih optimistis laju industri properti di sisa tahun 2019 terus berangsur pulih, pasca hajatan Pilpres pada April lalu.
"Memang di Semester I 2019 ini industri properti masih cukup tertekan karena ada Pilpres dan perang dagang, tapi kita tetap optimistis pada Semester II ini akan jauh lebih baik," kata Direktur Thomas di Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Dia bilang sepanjang semester I 2019 ini target penjualan atau marketing sales perusahaan agak meleset dari target, dimana pada periode tersebut perusahaan menargetkan penjualan mencapai Rp250 miliar namun sampai Juli 2019 perseroan hanya bisa membukukan penjualan sebesar Rp224 miliar.
Meski tak mencapai target, angka penjualan tersebut jauh lebih baik dibandingakan periode yang sama tahun lalu, dimana pada tahun tersebut hanya membukukan penjualan Rp52 miliar atau meroket sebesar 331%.
"Penjualan apartemen pada Juni 2019 disumbang oleh penjualan kepada pihak ketiga 99,7% dan sisanya penjualan kepada pihak relasi," ucapnya.
Thomas bilang penjualan tersebut ditopang oleh penjualan unit apartemen di Proyek Gateway Park, Urban Signature Ciracas, dan Urban Sky. Dimana penjualan yang melebihi 10% dari total pendapatan semester I yaitu atas penjualan apartemen Urban Sky kepada Wijaya Karya Realty senilai Rp203 miliar.
"Nilai itu setara dengan 90,6% dari total penjualan," katanya.
Hingga akhir tahun menargetkan penjualan propertinya mencapai Rp330 miliar dengan laba mencapai Rp180 miliar. Sementara untuk laba bersih hingga 6 bulan mencatatkan Rp57,2 miliar naik 226% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17,5 miliar.
Urban Jakarta Propertindo Tbk () didirikan pada tanggal 09 Mei 1995 dengan nama PT Samsung Development.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Urban Jakarta Propertindo Tbk, yaitu: PT Nusa Wijaya Propertindo (79,24%) dan Ibukota Development Ltd. (9,61%). Saham publik sebesar 11,14%.
Ruang lingkup kegiatan adalah menjalankan usaha dalam bidang konstruksi, Engineering, Procurement dan Construction (EPC), penyelenggaraan prasarana dan sarana perkeretaapian, usaha pariwisata, investasi dan/atau pengelolaan usaha prasarana dan sarana dasar infrastruktur, perdagangan, industri, pengembangan kawasan dan real estate. Saat ini, kegiatan utama adalah pengembangan properti apartemen dan pusat perbelanjaan.
Pada tanggal 29 November 2018, memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 360.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp1.200 per saham.
Penawaran juga disertai dengan Waran Seri I sebanyak 504.000.000 dengan harga pelaksanaan Rp2.500 per saham. Saham dan waran tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 Desember 2018.
Sesi I, saham berada di Rp2.330 per saham per saham.

Sumber : INILAH.COM