Pandemi Virus Korona Dongkrak Peran China dalam Pertumbuhan PDB Global, Jauh Melampaui AS
Friday, October 16, 2020       15:58 WIB

Ipotnews - Pandemi Covid-19 akan menghasilkan perubahan yang langgeng dalam perekonomian global, mendorong peran China ke posisi terdepan dalam perekonomian global.
Analisis Bloomberg terhadap data Dana Moneter Internasional (IMF) mengindikasikan bahwa peran China dalam pertumbuhan dunia diperkirakan akan terus meningkat, dari 26,8% pada 2021 menjadi 27,7% pada 2025. Angka tersebut mencapai 15 dan 17 poin persentase lebih tinggi dibanding ekspektasi peran AS terhadap pertumbuhan output global yang sebesar 11,6%.
Dibelakang China dan AS, India, Jerman, dan Indonesia akan melengkapi lima mesin pertumbuhan terbesar pada tahun depan, masing-masing sebesar 10,2%, 3,0% dan 2,9%.
World Economic Outlook IMF memperkirakan produk domestik bruto dunia tahun ini akan menyusut 4,4% tahun, sedikit lebih baik dari perkiraan penurunan pada Juni lalu sebesar 4,9%, menurut terbaru yang dirilis minggu ini. Tahun depan, IMF memperkirakan pertumbuhan sebesar 5,2%.
IMF memperkirakan China akan tumbuh 8,2% tahun depan, turun satu poin persentase dari perkiraan IMF April lalu tetapi cukup kuat untuk menyumbang lebih dari seperempat pertumbuhan global. AS diperkirakan akan naik menjadi 3,1% yang akan menyumbang 11,6% dari pertumbuhan global pada tahun 2021 dalam hal paritas daya beli.
"Meskipun ekonomi global mulai pulih, kenaikannya kemungkinan akan lama, tidak merata, dan tidak pasti," tulis Gita Gopinath, direktur penelitian IMF, dalam laporan tersebut.

Lima negara dengan jumlah kematian akibat Covid-19 tertinggi - AS, Brasil, India, Meksiko, dan Inggris - diperkirakan akan mengalami penurunan PDB total hampir USD1,8 triliun secara nominal dan USD2,1 triliun setelah disesuaikan dengan perbedaan daya beli.
Kemiskinan ekstrim akan meningkat untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade, dan kehilangan output yang terus-menerus menyiratkan kemunduran besar terhadap standar hidup versus hari-hari sebelum pandemi,
"Orang miskin semakin miskin dengan hampir 90 juta orang diperkirakan akan jatuh ke dalam kekurangan ekstrim tahun ini," ujar Gopinath.
Pada Januari lalu, sebelum virus korona mulai menyebar luas, IMF memperkirakan pertumbuhan global 3,3% tahun ini dan 3,4% pada 2021.
Rusia, kontributor terbesar kesembilan dari total pertumbuhan pada tahun 2021, bersiap untuk naik ke peringkat kelima dalam lima tahun karena pertumbuhan ekonomi Jerman melambat.
Setelah rebound pada 2021, pertumbuhan global diperkirakan akan melambat secara bertahap menjadi sekitar 3,5% dalam jangka menengah, menurut laporan tersebut.
Kecuali China, di mana output diperkirakan melebihi level 2019 tahun ini, output di negara maju dan pasar berkembang dan negara berkembang diproyeksikan tetap di bawah level 2019 bahkan tahun depan. (Bloomberg)

Sumber : Admin