Paruh Kedua 2019, Dirut Baru GMFI Genjot Profitabilitas Segmen Engine
Friday, August 30, 2019       13:29 WIB

Ipotnews - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk () mengaku, sepanjang enam bulan kedua di tahun ini perseroan akan lebih fokus pada upaya peningkatan profitabilitas segmen engine. Sejauh ini kinerja profitability engine terpengaruh oleh utilisasi dari kapasitas terpasang dan inhouse capability yang belum optimal.
"Pengembangan inhouse capability ini harus terus kami lakukan, karena untuk menarik devisa negara yang selama ini keluar dan diharapkan dapat mendorong profitability segmen engine terus bertumbuh," ujar kata Direktur Utama , Tazar Marta Kurniawan di Jakarta, Jumat (30/8).
Dia menjelaskan, profitabilitas akan mencapai titik optimal jika sudah lebih dari 100 engine shop visit per tahun yang direncanakan tercapai pada 2021. Tazar mengaku, tengah berusaha menyeimbangkan komposisi portofolio bisnis MRO dengan meningkatkan kapasitas airframe maintenance yang memiliki profitability tinggi.
"Hal ini mulai dilakukan dengan ekspansi ke beberapa area domestik maupun internasional melalui skema partnership. Pasar internasional dan diversifikasi bisnis juga menjadi langkah dalam mengurangi risiko bisnis dan meningkatkan profitability perseroan," papar Tazar.
Pada semester pertama tahun ini telah mampu meningkatkan komposisi pendapatan non-afiliasi menjadi 49 persen dari 45 persen pada periode yang sama di 2018. Komposisi pendapatan dari pelanggan internasional juga tercatat meningkat dari 19 persen menjadi 21 persen (1H19 vs 1H18).
Tazar menambahkan, mulai beroperasinya anak usaha , seperti Garuda Daya Pratama Sejahtera ( GDPS ) dan Garuda Energi Logistik dan Komersial ( GELK o) sejak awal 2019, turut memberikan kontribusi pendapatan sebesar USD8,7 juta. Kontribusi keduanya tercatat sebagai Operasi Lainnya (Other Operations) dalam laporan keuangan per segmen.
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPS -LB) menyetujui pengangkatan Direktur Bisnis dan Base Operation GMF AeroAsia, Tazar Marta Kurniawan sebagai direktur utama perseroan.
Menurut Tazar, sebelumnya posisi Direktur Utama dijabat oleh Iwan Joeniarto yang saat ini posisinya bergeser menjadi Direktur Teknik dan Layanan PT Garuda Indonesia Tbk (). "Atas kepercayaan yang diberikan, saya akan mengerahkan seluruh kemampuan untuk memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan perusahaan," ujarnya di Jakarta, Jumat (30/8).
Sementara itu, kata dia, pada agenda kedua RUPS -LB, para pemegang saham menyetujui usulan perubahan anggaran dasar perusahaan. Perubahan tersebut hanya merupakan penyesuaian redaksional tanpa mengubah kegiatan usaha utama serta kegiatan usaha berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia ( KLBI ).
Pada RUPS -LB tersebut, juga menyampaikan bahwa pada Semester I-2019 perseroan mampu membukukan pendapatan sebesar USD246,3 juta atau meningkat 10,3 persen (year-on-year). Sebagian besar pendapatan disumbangkan oleh segmen repair dan overhaul mencapai USD207,4 juta.
(Budi)

Sumber : admin