Pasar Cermati Detail Seputar Virus China, Emas Bergerak Lebih Rendah
Friday, January 24, 2020       14:46 WIB

Ipotnews - Emas bergerak lebih rendah, Jumat, karena investor mencari rincian tentang tingkat keparahan virus China setelah Organisasi Kesehatan Dunia berhenti mengumumkan wabah tersebut sebagai keadaan darurat global.
Harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi USD1.560,24 per ounce pada pukul 12.59 WIB, tetapi berada di jalur untuk menguat 0,2% pekan ini, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Jumat (24/1). Sementara, emas berjangka Amerika Serikat tergelincir 0,3% menjadi USD1.560,40 per ounce.
"Tidak ada cukup informasi di luar sana untuk memastikan bahwa kita memiliki situasi negatif di tangan kita dan itu akan dibutuhkan untuk peralihan ke aset  safe-haven ," kata Jeffrey Halley, analis OANDA.
"Ini juga menjelang Tahun Baru Cina, jadi sebagian besar terhenti sejenak menjelang liburan di Asia, dengan penguatan ekuitas, laba, dan data Amerika yang stabil membebani emas."
Saham Asia bergerak positif menyusul pernyataan WHO, Kamis, bahwa virus China tersebut belum merupakan keadaan darurat internasional.
Namun, investor tetap khawatir tentang penyebaran virus itu menjelang Tahun Baru Imlek, periode puncak traveling dan permintaan emas di wilayah tersebut.
Data yang dirilis Kamis menunjukkan, jumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran meningkat kurang dari perkiraan pada pekan lalu, memperlihatkan pasar tenaga kerja terus mengetat.
Lebih lanjut membebani  bullion , adalah posisi dolar terhadap sekeranjang mata uang, melayang mendekati level tertinggi sebulan di sesi sebelumnya setelah Bank Sentral Eropa mempertahankan suku bunga tetap stabil, Kamis.
Kini, investor terfokus pada pertemuan pertama Federal Reserve di 2020 yang dijadwalkan pada 28-29 Januari.
"Dengan lingkungan suku bunga yang rendah, risiko geopolitik, dan ketidakpastian seperti pemakzulan Presiden AS, kondisinya masih cukup kondusif bagi emas untuk terus naik," kata analis ANZ, Daniel Hynes.
Harga emas spot dapat menelusuri kembali ke kisaran USD1.551 hingga USD1.554 per ounce, kata analis teknikal  Reuters , Wang Tao.
Kepemilikan ETF emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, naik 0,2% menjadi 900,58 ton pada sesi Kamis.
Di tempat lain, palladium turun 0,6% menjadi USD2.446,48 per ounce, dan berada di jalur untuk mencatatkan pekan terburuknya dalam lima minggu, anjlok sekitar 1,3%.
Perak melemah 0,1% menjadi USD17,79 per ounce, ditetapkan untuk membukukan penurunan mingguan terbesar sejak awal Desember, yakni 1,1%, sedangkan platinum datar di posisi USD1.001,86 per ounce. Platinum menyusut 1,5% untuk minggu ini, yang terburuk sejak pekan yang berakhir hingga 20 Desember. (ef)

Sumber : Admin