Pasar "Wait and See" Sikap The Fed, Emas Bergerak Lebih Rendah
Friday, August 23, 2019       04:00 WIB

Ipotnews - Emas bergerak lebih rendah, Kamis, setelah komentar dari pejabat Federal Reserve mengurangi harapan untuk pelonggaran moneter tambahan, meski investor menunggu kejelasan lebih lanjut dari kepala bank sentral itu di simposium Jackson Hole.
Harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi USD1.498,45 per ounce pada pukul 24.42 WIB, setelah sebelumnya menyentuh level terendah sejak 13 Agustus di posisi USD1.491,50 per ounce, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Kamis (22/8) atau Jumat (23/8) dini hari WIB. Emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,5% jadi USD1.508,5 per ounce.
"Seluruh pasar dalam pola  wait and see , tetapi ada aliran stabil dari para pembicara The Fed yang telah keluar dengan pesan yang lebih  hawkish ," kata Daniel Ghali, analis TD Securities.
"Ini bisa ditafsirkan sebagai upaya menyiapkan pasar untuk pidato yang kurang  dovish  dari perkiraan dari Chairman The Fed Jerome Powell."
Sehari setelah risalah pertemuan Juli The Fed menunjukkan pembuat kebijakan terpecah seputar penurunan suku bunga, Presiden The Fed Philadelphia, Patrick Harker, mengatakan dia tidak melihat kasus untuk stimulus tambahan.
Fokus saat ini adalah pidato Powell, Jumat, selama simposium bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, dengan pelaku pasar memperkirakan dia untuk mengklarifikasi risalah Juli dan arah kebijakan moneter.
Suku bunga AS yang lebih rendah memberikan tekanan pada dolar dan imbal hasil obligasi, meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberikan bunga.
"Sebagian besar,  trader  hanya melihat penurunan ini (dalam harga) sebagai kesempatan untuk mengambil sedikit lebih banyak, tetapi tidak ada yang memperkirakan langkah besar yang keluar dari Jackson Hole," kata Michael Matousek, Kepala US Global Investors.
Emas sempat berubah positif setelah data manufaktur Amerika, dirilis Kamis pagi, menunjukkan bulan pertama kontraksi dalam hampir satu dekade di tengah kekhawatiran tentang apakah konflik perdagangan AS-China akan memicu resesi. Investor juga akan mengawasi KTT G-7 akhir pekan ini.
Sementara itu, kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, meningkat sekitar 24 ton sejauh bulan ini.
Palladium melonjak 1,2% menjadi USD1.489,50 per ounce setelah mendekati USD1.500 pada sesi Rabu.
"Kami memperkirakan palladium naik ke posisi USD1.530 dalam waktu dekat. Meski pertumbuhan global lebih lambat dan penghindaran risiko ( risk aversion ) menjadi katalis penghambat, palladium tetap didukung oleh fundamental," kata analis UBS.
Perak turun 0,3% menjadi USD17,07 per ounce, sedangkan platinum naik 0,8% menjadi USD859,80 per ounce. (ef)

Sumber : Admin