Pasar Khawatirkan Perang Dagang, Keperkasaan Wall Street Berakhir
Friday, November 30, 2018       05:44 WIB

Ipotnews - Setelah menghijau dalam tiga sesi terakhir, Wall Street melemah pada penutupan Kamis, menjelang pembicaraan perdagangan Amerika Serikat-China di KTT G-20 akhir pekan ini.
Dow Jones Industrial Average turun 0,11 persen atau 27,59 poin menjadi 25.338,84, demikian laporan  AFP  dan   CNBC  , di New York, Kamis (29/11) atau Jumat (30/11) pagi WIB.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 melemah 0,22 persen (6,03 poin) menjadi 2.737,80, sedangkan Indeks Komposit Nasdaq berkurang 0,25 persen atau 18,51 poin menjadi 7.273,08.
Indeks saham utama Amerika melonjak lebih dari dua persen, Rabu, setelah merespons pidato Kepala Federal Reserve, Jerome Powell, yang mengisyaratkan bank sentral mungkin tidak menaikkan suku bunga jauh lebih tinggi, pergeseran dari pernyataan sebelumnya yang terlihat lebih  hawkish .
Risalah The Fed yang dirilis Kamis menunjukkan bank sentral Amerika itu masih memperkirakan untuk menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan Desember.
Tetapi pembuat kebijakan terpecah mengenai apa yang harus dilakukan setelah itu, dengan beberapa di antaranya khawatir menaikkan suku setelah Desember bisa "memperlambat" ekonomi Amerika, dengan tanda-tanda kerentanan mulai terlihat, menurut risalah tersebut.
Pasar memilih  wait and see  terkait pengumuman tarif antara Amerika Serikat dan China dan ancaman pekan ini untuk menjatuhkan bea masuk tambahan terhadap barang-barang China.
Kamis, Presiden Donald Trump mengatakan kesepakatan perdagangan dengan Beijing sudah "dekat" tetapi menambahkan dia mungkin lebih memilih tidak mencapai kata sepakat, mendinginkan harapan untuk sebuah terobosan pada pertemuan pekan ini dengan Presiden China Xi Jinping.
"Ketidakpastian seputar pertemuan Trump-Xi mungkin adalah mengapa kita tidak bergerak lebih tinggi lagi," kata Bill Lynch, Direktur Investasi Hinsdale Associates, sesaat sebelum bel penutupan Kamis ketika saham masih menghijau.
Dilaporkan  South China Morning Post , penasihat Gedung Putih, Peter Navarro akan menghadiri jamuan makan malam antara Trump dan Xi, di Buenos Aires pada KTT G-20.   CNBC   kemudian mengkonfirmasi kehadiran Navarro. Saham jatuh ke posisi terendah Kamis karena berita tersebut, dengan Dow sempat kehilangan lebih dari 160 poin.
Berita kehadirannya mengurangi harapan bahwa kesepakatan perdagangan bisa dicapai karena nada  hawkish -nya tentang perdagangan Amerika-China. Awal bulan ini, Navarro mengatakan kesepakatan apa pun antara AS dan China akan sesuai dengan ketentuan Trump, bukan Wall Street. Komentar ini kemudian disangkal oleh Larry Kudlow, Direktur Dewan Ekonomi Nasional.
"Ini bukan berita baik. Ingat buku Navarro berjudul 'Death by China'? Kita tidak ingin dia berada dalam pertemuan tersebut," ucap Andrew Brenner, analis National Alliance.
Di antara saham individu, Dollar Tree melambung 6,1 persen setelah melaporkan lonjakan 17,5 persen dalam laba kuartal ketiga menjadi USD281,8 juta.
Saham Dick's Sporting Goods anjlok 4,7 persen setelah J.P. Morgan menurunkan peringkat mereka menjadi netral dari  overweight . Saham Boeing melawan tren negatif, melesat 2,7 persen setelah Cowen menyebut sebagai saham kedirgantaraan teratas untuk 2019. (ef)

Sumber : Admin