Pasar Optimistis Plafon Utang Amerika Disepakati, Bursa Wall Street Sumringah
Thursday, October 07, 2021       04:52 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir di teritori positif, Rabu, karena investor semakin optimistis bahwa anggota Kongres dari Partai Demokrat dan Republik dapat mencapai kesepakatan untuk mencegah terjadinya  default  utang pemerintah, dan berbalik memburu saham teknologi.
The Dow Jones Industrial Average rose 102.32 points to 34,416.99, earning back a 459-point loss from earlier in the session. The S&P 500 advanced 0.4% to 4,363.55, after falling 1.27% at its session low. The technology-focused Nasdaq Composite rose 0.5% to 14,501.91, after dropping as much as 1.2%.
Dow Jones Industrial Average naik 102,32 poin atau 0,3% menjadi 34.416,99, membalikkan pelemahann 459 poin dari awal sesi, demikian laporan   CNBC   dan  Reuters,  di New York, Rabu (6/10) atau Kamis (7/10) pagi WIB.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 meningkat 0,41% atau 17,83 poin menjadi 4.363,55, setelah jatuh 1,27% pada sesi terendahnya. Sedangkan Nasdaq Composite Index yang berfokus pada sektor teknologi bertambah 0,47% atau 68,08 poin menjadi 14.501,91, setelah merosot sebanyaknya 1,2%.
Saham berbalik arah di tengah berita Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell mengatakan pada pertemuan tertutup Partai Republik bahwa dia akan menawarkan perpanjangan plafon utang jangka pendek, Rabu. Itu akan membantu meringankan tekanan pada Kongres untuk menghindari  default  Amerika Serikat yang saat ini diperkirakan pada 18 Oktober.
"Untuk melindungi rakyat Amerika dari krisis jangka pendek yang diciptakan Demokrat, kami juga akan mengizinkan Demokrat menggunakan prosedur normal untuk meloloskan perpanjangan batas utang darurat dengan jumlah dolar tetap untuk menutupi tingkat pengeluaran saat ini hingga Desember," kata dia dalam sebuah pernyataan yang diposting ke Twitter.
"McConnell membuat beberapa komentar  dovish  tentang perpanjangan plafon utang untuk sementara," kata Jay Hatfield, Manajer Portofolio di Infrastructure Capital Advisors. "Itu akan ditafsirkan dalam jangka pendek sebagai positif."
Investor melakukan  buying in the dip  di beberapa saham teknologi utama. Microsoft melesat 1,5%, Amazon naik hampir 1,3%, dan Nvidia melonjak 1,2%. Alphabet juga menguat 1,1%. Semua saham yang disebut dalam kelompok FAANG berakhir di zona hijau.
Sementara itu, beberapa saham terkait dengan pembukaan kembali aktivitas ekonomi melayang lebih rendah. American Airlines dan JetBlue memimpin kejatuhan, masing-masing anjlok 4,3% dan hampir 2,7%, menyusul penurunan peringkat oleh Goldman Sachs. Goldman mengutip harga bahan bakar yang lebih tinggi dan permintaan jangka pendek yang lebih lambat.
Saham pabrikan baja Nucor Corp anjlok 2,75% setelah Goldman Sachs menurunkan peringkatnya menjadi "netral" dari "beli".
Oktober melanjutkan volatilitasnya, Rabu, di tengah kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga, inflasi yang lebih tinggi, keadaan pembukaan kembali dan batas utang. Sejauh ini dalam tiga sesi perdagangan sebelumnya sepanjang Oktober, Dow naik 483 poin, kehilangan 324 poin dan pada sesi Selasa, melonjak 312 poin. Rabu, Dow berayun lebih dari 550 poin.
"Yah, Oktober benar-benar sesuai dengan reputasinya sebagai bulan paling bergejolak sepanjang tahun. Kami memperkirakan  roller-coaster market  Oktober bertahan sedikit lebih lama," kata Ryan Detrick, analis LPL Financial.
Wall Street bergerak lebih rendah untuk sebagian besar sesi setelah data menunjukkan kuatnya lapangan kerja swasta pada September memicu spekulasi Federal Reserve bisa mulai mengekang stimulus moneternya segera.
Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan gaji swasta meningkat 568.000 pekerjaan bulan lalu. Ekonom yang disurvei  Reuters  memperkirakan kenaikan 428.000 pekerjaan.
"Data pasar tenaga kerja yang positif datang dengan implikasi bahwa The Fed dapat memperketat kebijakan lebih cepat. Tetapi fakta bahwa perekrutan meningkat tidak boleh diabaikan - ini jelas merupakan hal yang baik terkait pemulihan," kata Mike Loewengart, Direktur Pelaksana E*TRADE Financial.
Data  non-farm payrolls  yang lebih komprehensif akan dirilis Jumat. Diperkirakan memperkuat kasus perlambatan pembelian aset The Fed.
Harga minyak mencapai level tertinggi multi-tahun di awal sesi, tetapi mundur dari puncak tersebut sementara indeks sektor energi S&P 500 merosot lebih dari 1%, kinerja terlemah di antara 11 indeks sektor. (ef)

Sumber : Admin