Pasar Global Reli, Yen Merosot ke Level Terendah 2019
Monday, April 15, 2019       14:59 WIB

Ipotnews - Yen merosot ke level terendah 2019, Senin, dan franc Swiss menembus tingkat terlemah dalam hampir sebulan karena reli di pasar global menekan permintaan untuk mata uang dianggap sebagai  safe havens  itu.
Volatilitas pasar mata uang berkurang secara signifikan dalam beberapa pekan terakhir dan pergerakan kembali diredam, meski ada tanda-tanda bahwa optimisme atas kemajuan dalam negosiasi perdagangan AS-China dan data ekonomi China yang kuat mendorong investor menuju mata uang berisiko.
Yen jatuh ke posisi 112,09 per dolar di perdagangan Asia, mendekati level rendah 2019, yakni 112,135, sebelum sedikit pulih ketika sesi Eropa berlangsung, demikian laporan  Reuters , di London, Senin (15/4).
"USD/JPY sedang menguji level 112,00 dan kami memperkirakan tembus di atas level tersebut, pekan ini, sebagai respons terhadap data AS yang solid dan relatif stabilnya selera risiko (risk appetite)," kata analis ING.
Franc Swiss juga melemah terhadap euro, mencapai 1,1340 franc. Mata uang Swiss tersebut melesat ke level tertinggi 2019, yakni 1,1164 franc pada akhir Maret, tetapi sejak itu anjlok 1,5 persen.
Penilaian yang relatif optimistis terhadap ekonomi global dari pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF), akhir pekan lalu, membantu sentimen investasi global.
 Mood  yang positif ini diperpanjang oleh Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, yang mengatakan dia berharap perundingan perdagangan AS-China mendekati putaran terakhir.
Data dari ekonomi terbesar dunia itu juga menunjukkan pemulihan. Jumat, ekspor China  rebound  tajam dan kredit perbankan meningkat lebih dari proyeksi, Maret.
Dolar juga sedikit melemah, memungkinkan euro menguat di atas USD1,13. Euro naik 0,1 persen menjadi USD1,1315.
Indeks dolar, ukuran  greenback  terhadap sekeranjang enam mata uang utama, turun 0,2 persen menjadi 96,829.
 Mood  yang lebih positif itu membantu mengimbangi kekhawatiran tentang negosiasi perdagangan yang akan datang antara Amerika Serikat dan Jepang, di mana Washington diperkirakan memasukkan ketentuan mengenai mata uang dalam perjanjian bilateral.
Sterling tetap dekat USD1,31, seperti yang terjadi selama sepekan terakhir, dan volatilitas turun tajam setelah Uni Eropa dan pemerintah Inggris menunda Brexit hingga Oktober. (ef)

Sumber : Admin