Pasar Merespons Inflasi AS dan Keputusan ECB, Bursa Ekuitas Eropa Variatif
Friday, June 11, 2021       02:56 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa ditutup variatif, Kamis, setelah  trader  mencerna data inflasi terbaru Amerika Serikat serta keputusan kebijakan moneter dari Bank Sentral Eropa.
Pan-Eropa Stoxx 600 berakhir sedikit lebih tinggi, naik 0,03% atau 0,12 poin menjadi 454,56, dengan bursa utama berjuang untuk mendapatkan arah. Dalam hal sektor, saham telekomunikasi melesat 1,2% sementara travel merosot 1,2%, demikian laporan   CNBC ,  di London, Kamis (10/6) atau Jumat (11/6) dini hari WIB.
Di Jerman, Indeks DAX melemah 0,06% atau 9,92 poin menjadi 15.571,22, FTSE 100 Inggris bertambah 7,17 poin atau 0,10% menjadi 7.088,18, CAC 40 Prancis berkurang 0,26% (16,96 poin) menjadi 6.546,49, dan FTSE MIB Italia menyusut 103,56 poin (0,40%) menjadi 25.638,19.
Pasar global sebagian besar terfokus pada data inflasi Amerika, yang dirilis Kamis, dengan indeks harga konsumen (IHK) periode Mei meningkat 5% (year-over-year), ungkap Departemen Tenaga Kerja.
Ekonom yang disurvei  Dow Jones  memperkirakan laporan IHK Mei menunjukkan harga naik 4,7%, setelah peningkatan April sebesar 4,2%.
Federal Reserve berupaya untuk mengukur apakah tekanan harga yang lebih tinggi hanya bersifat sementara, ketika ekonomi terus pulih dari resesi yang disebabkan oleh pandemi.
Selama berminggu-minggu, investor khawatir apakah lonjakan inflasi dapat mendorong The Fed untuk mengekang laju pembelian asetnya, atau mulai memberi sinyal kenaikan suku bunga. Namun, beberapa kalangan mengatakan ketakutan itu terlalu dini dan The Fed akan memberi pasar banyak waktu sebelum membuat langkah apa pun.
Kembali ke Eropa, ECB memilih untuk mempertahankan suku bunga dan program pembelian asetnya tidak berubah, Kamis, meski baru-baru ini melampaui target inflasi.
"Menjelang pertemuan ECB, ada pertanyaan apakah ECB akan memperlambat laju pembelian di bawah Pandemic Emergency Purchase Programme ( PEPP )-nya," kata Xian Chan, Chief Investment Officer untuk  wealth management  di HSBC .
"Namun, imbal hasil obligasi yang lebih tinggi dan euro yang kuat berarti bahwa kondisi keuangan telah mengetat selama beberapa bulan terakhir, dan ini kemungkinan mendorong ECB untuk mempertahankan laju stimulus yang tinggi untuk menjaga kondisi keuangan tetap longgar. Selain itu, cakupan program yang ada terus memberikan ruang bagi ECB untuk melanjutkan lintasan pembeliannya saat ini."
Dalam berita lain, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bertemu dengan Presiden AS Joe Biden, Kamis, menjelang dimulainya KTT Group of Seven di Cornwall yang dimulai Jumat.
Dalam hal pergerakan harga saham, BT melambung ke puncak Stoxx 600, naik 6,6% setelah perusahaan telekomunikasi Prancis, Altice, mengatakan mengambil 12% saham perusahaan tersebut.
Layanan perdagangan mobil Inggris, Auto Trader, sementara itu, melonjak 6,5% setelah laporan laba yang kuat. (ef)

Sumber : Admin