Pasar Tunggu Respons OPEC+ Atas Pelepasan Cadangan Darurat, Minyak Turun Tipis
Thursday, November 25, 2021       15:12 WIB

Ipotnews - Harga minyak melemah, Kamis, dengan investor menantikan bagaimana produsen utama menanggapi pelepasan minyak mentah darurat oleh negara-negara konsumen utama yang dirancang untuk mendinginkan pasar, bahkan ketika data menunjukkan permintaan bahan bakar Amerika cukup sehat.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, turun 7 sen menjadi USD82,18 per barel pada pukul 14.26 WIB, setelah kehilangan 6 sen pada penutupan Rabu, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Kamis (25/11).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), berkurang 19 sen, atau 0,2%, menjadi USD78,20 per barel, memperpanjang kerugian 11 sen pada sesi Rabu.
"Pelepasan minyak dari cadangan strategis meningkatkan persaingan untuk menguasai pasar minyak di antara produsen terbesar dunia," kata analis ANZ.
"Kami memperkirakan OPEC tidak akan berdiam diri saat pasar memasuki periode kritis."
Semua mata kini tertuju pada Organisasi Negara Eksportir Minyak, Rusia dan sekutu, bersama-sama disebut OPEC Plus, yang akan bertemu pekan depan untuk membahas permintaan dan pasokan minyak.
"Langkah berani dari importir minyak membuka pintu lebar-lebar bagi OPEC Plus untuk menyesuaikan kebijakan pasokannya ke bawah pada (pertemuan) berikutnya 2 Desember 2021," kata analis Rystad Energy, Louise Dickson.
Kelompok itu menambahkan pasokan 400.000 barel per hari sejak Agustus, membuka rekor pengurangan produksi yang dibuat tahun lalu ketika pembatasan pandemi menghantam permintaan. OPEC Plus akan bertemu pada 1-2 Desember untuk memutuskan apakah bakal meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari pada Januari atau tidak.
Narasumber mengatakan kepada  Reuters  bahwa OPEC Plus tidak membahas penghentian peningkatan produksi minyaknya, meski ada keputusan oleh Amerika Serikat, Jepang, India, dan lainnya untuk melepaskan stok minyak darurat.
Lonjakan harga minyak menambah kekhawatiran inflasi. Pelepasan terkoordinasi dari cadangan minyak negara yang dipimpin Amerika Serikat dapat menambah sekitar 70 juta hingga 80 juta barel pasokan minyak mentah ke pasar, kata analis Goldman Sachs.
Namun, ANZ mengatakan pelepasan 70 juta barel cadangan minyak bisa mendorong pasar menjadi surplus. Bank itu memperkirakan OPEC Plus akan menangguhkan rencana yang dijadwalkan untuk meningkatkan pasokan pada Januari, yang dapat melindungi pasar dari hambatan permintaan dan mendukung Brent di level USD80 per barel.
Departemen Energi AS meluncurkan lelang untuk menjual 32 juta barel cadangan minyak strategis (SPR) untuk pengiriman antara akhir Desember hingga April 2022. Amerika berencana segera melepaskan 18 juta barel lagi.
Pedagang juga mencermati apakah China akan menindaklanjuti rencana untuk melepaskan minyak dari cadangannya.
Analis mengatakan data Badan Informasi Energi AS, Rabu, menunjukkan stok bensin dan produk penyulingan turun lebih dari yang ekspektasi bahkan ketika stok minyak mentah naik menunjukkan pasar membutuhkan lebih banyak pasokan minyak mentah.
"Tetapi gambaran yang lebih besar adalah permintaan produk tetap sehat, menambah tekanan pada pasar yang ketat," kata ekonom Capital Economics, Kieran Tompkins. (ef)

Sumber : Admin