Pasokan Global Mengetat, Harga Minyak Dunia Terangkat
Friday, April 19, 2019       04:46 WIB

Ipotnews - Minyak berjangka menguat, Kamis, karena penurunan ekspor minyak mentah dari pemimpin  de facto   OPEC , Arab Saudi, serta penyusutan jumlah  rig  pengeboran dan persediaan minyak Amerika mendukung harga.
Harga minyak mentah berjangka Brent ditutup naik 35 sen menjadi USD71,97 per barel, dan mendekati level tertinggi lima bulan di posisi USD72,27 per barel yang dicapai pada sesi Rabu, demikian laporan  Reuters , di New York, Kamis (18/4) atau Jumat (19/4) pagi WIB.
Brent mencatatkan kenaikan mingguan 0,6 persen, menandai penguatan mingguan keempat berturut-turut untuk patokan internasional itu.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menetap di posisi USD64,00 per barel, naik 24,00 sen. WTI hanya naik di bawah 0,2 persen untuk pekan ini, penguatan mingguan ketujuh berturut-turut.
Ekspor minyak mentah Arab Saudi turun 277.000 barel menjadi hanya di bawah 7 juta barel per hari pada Februari dari bulan sebelumnya, menurut data Joint Organizations Data Initiative ( JODI ).
Stok minyak mentah, bensin, dan produk penyulingan AS menyusut pekan ini, dengan minyak mentah mencatat penurunan yang tidak terduga, kali pertama dalam empat minggu, berdasarkan data Badan Informasi Energi (EIA), Rabu.
"Saya pikir cukup jelas bahwa pengetatan pasokan dan surutnya kekhawatiran pertumbuhan permintaan adalah dorongan bagi pasar ke level tertinggi lima bulan," kata Gene McGillian, Vice President Tradition Energy di Stamford, Connecticut.
Perusahaan energi AS pekan ini memangkas jumlah  rig pengeboran minyak untuk pertama kalinya dalam tiga minggu karena perkiraan pertumbuhan produksi dari  shale-oil , ladang minyak terbesar di negara itu, terus menyusut.
Hitungan  rig  AS, indikator awal  output  di masa mendatang, turun delapan unit pada pekan yang berakhir hingga 18 April, kata perusahaan jasa energi Baker Hughes dalam laporan mingguannya, yang dirilis sehari lebih awal karena libur Jumat Agung.
Minyak melesat tahun ini setelah didorong kesepakatan antara Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, termasuk Rusia, untuk membatasi produksi mereka sebesar 1,2 juta barel per hari.
Pasokan global terus mengetat lebih lanjut oleh sanksi AS terhadap anggota OPEC , Venezuela dan Iran.
Ekspor minyak mentah Iran jatuh pada April ke level harian terendah tahun ini, menurut data tanker dan sumber-sumber industri, menyebutkan pengurangan minat pembeli menjelang tekanan lebih lanjut dari Washington.
Namun, reli minyak pada sesi Kamis tetap terkendali, oleh apresiasi dolar AS, yang membuat minyak mentah lebih mahal bagi pembeli global.
"Penguatan signifikan dalam dolar, terutama terhadap euro, cenderung membatasi minat beli," kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates, dalam sebuah catatan. (ef)

Sumber : Admin