Pasokan Ketat, Tembaga London Melambung Tiga Persen Pekan Ini
Friday, January 14, 2022       15:00 WIB

Ipotnews - Harga tembaga melemah, Jumat, ketika investor bersiap untuk menghadapi kenaikan suku bunga Amerika Serikat pada Maret, tetapi menuju kenaikan mingguan terbesar sejak Oktober didukung pasokan yang ketat.
Harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange turun 0,4% menjadi USD9.920 per ton pada pukul 14.15 WIB, tetapi melambung hampir 3% sejauh pekan ini, kenaikan terbesar dalam 13 minggu, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Jumat (14/1).
Sementara itu, kontrak tembaga Februari yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange ditutup turun 0,6% menjadi 71.460 yuan (USD11.249,82) per ton.
"Harga logam dasar mungkin moderat dari level yang meningkat saat ini karena pasokan mulai menggeliat, tetapi kami memperkirakan harga akan tetap jauh di atas level pra-pandemi," kata CreditSights dalam sebuah laporan.
Fundamental pasokan yang ketat, prospek permintaan yang relatif stabil dan paparan tren pertumbuhan di tengah transisi energi hijau bagi sejumlah logam seperti tembaga dan nikel diperkirakan mendukung harga, menurut laporan tersebut.
Persediaan tembaga LME berdasarkan waran berada di posisi 78.000 ton, anjlok sekitar 67% dari tertinggi Agustus, sementara stok di gudang yang dipantau oleh Shanghai Futures Exchange mendekati tingkat terendah sejak 2009.
Gubernur Federal Reserve, Lael Brainard, menjadi pejabat terbaru yang memberi sinyal bahwa bank sentral akan mulai menaikkan suku bunga pada Maret untuk memerangi inflasi.
Kenaikan suku bunga lebih dini dapat memangkas likuiditas di pasar keuangan dan memperlambat pemulihan di ekonomi terbesar dunia itu.
Aluminium LME bergerak 0,1% lebih tinggi menjadi USD2.954 per ton, timbal mendatar di USD2.358.5 per ton dan seng turun 0,1% menjadi USD3.560 per ton. Nikel melonjak 1,2% menjadi USD22.440 per ton dan melambung 8,3% untuk pekan ini, kenaikan mingguan terbesar sejak Agustus 2019.
Aluminium ShFE merosot 2% menjadi 21.160 yuan per ton, seng naik 0,4% menjadi 24.975 yuan per ton, timbal melejit 2% menjadi 15.655 yuan per ton dan timah turun 0,5% menjadi 309.340 yuan per ton. Nikel mencapai rekor tertinggi baru 167.300 yuan per ton pada sesi tersebut, dan terakhir melesat 2,5% menjadi 167.260 yuan.
Impor produk tembaga China turun pada 2021 dari rekor tahun sebelumnya, meski impor konsentrat tembaga mencapai rekor tertinggi dalam sejarah.
Pertumbuhan ekonomi China kemungkinan melambat menjadi 5,2% pada 2022, sebelum stabil pada 2023, jajak pendapat  Reuters  menunjukkan, ketika sentral terus meningkatkan pelonggaran kebijakan untuk menangkal penurunan yang lebih tajam. (ef)

Sumber : Admin