Pefindo Menegaskan Peringkat idAAA BCA Finance
Tuesday, August 13, 2019       17:23 WIB

JAKARTA - Lembaga pemeringkatan Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAAA untuk PT BCA Finance ( BCAF ) dengan prospek stabil.Tahun ini, BCA Finance berencana menerbitkan obligasi dengan nilai total Rp 1,5 triliun. Dana hasil emisi tersebut rencananya akan digunakan untuk pembiayaan usaha perseroan.
Manajamen Pefindo pada hari Selasa (13/8) mengatakan, peringkat perseroan tersebut mencerminkan tingkat dukungan yang sangat kuat sebagai anak usaha inti dari pemegang saham pengendali, PT Bank Central Asia Tbk ( atau induk perusahaan).Pemberian peringkat idAAA mencerminkanprospek stabil, posisi usaha yang kuat dalam pembiayaan mobil, likuiditas, dan fleksibilitas keuangan yang kuat. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh ketatnya persaingan yang mengakibatkan strategi margin yang rendah.
Peringkat tersebut dapat diturunkan jika Pefindo menilai adanya penurunan dalam tingkat dukungan dari pemegang saham. Hal tersebut bisa terjadi jika kontribusi BCAF untuk mengalami penurunan secara substansial dan konsisten.
Berdasarkan data pada tanggal 30 Juni 2019, BCAF dimiliki oleh PT Bank Central Asia Tbk (99,6%) dan BCA Finance Limited (0,4%). BCAF bergerak dalam bidang usaha jasa pembiayaan mobil berbagai merek. Perusahaan saat ini memiliki 69 jaringan kantor di kota besar seluruh Indonesia.
Total Obligasi Bisa Rp 10 T
Direktur Utama PT BCA Finance Roni Haslim mengungkapkan, BCA Finance saat ini sedang mempersiapkan penerbitan obligasi sebesar Rp 1,5 triliun. Surat utang tersebut bagian dari rencana penerbitan obligasi dengan nilai total Rp 10 triliun.
"Bulan ini, kami mulai mempersiapkan penerbitan obligasi itu dan diharapkan tuntas pada September mendatang," ujar Roni.
Penerbitan obligasi tersebut merupakan strategi pendanaan PT BCA Finance. Selain obligasi, BCA Finance mengandalkan pinjaman bank sekitar Rp 1 triliun dan joint financing dari PT Bank Central Asia Tbk selaku induk usaha.
Dengan adanya pendanaan tersebut, perseroan berharap merealisasikan pembiayaan tahun ini dengan nilai total Rp 32,5 triliun. "Untuk pendanaan, sejauh ini masih aman dan bisa mendukung pembiayaan," kata dia.
Selain itu, pada 22 April lalu, BCA Finance dan BCA (induk usaha) telah menyepakati pembeliah saham milik PT Royalindo Investa Wijaya, Leslie Soemadi, Ibrahim Soemadi, Nevin Soemadi, Ko, Sugiarto di Bank Royal.
BCA Finance dan BCA membeli sekitar 2,87 juta saham Bank Royal yang mewakili seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor para penjual dalam Bank Royal. Nilai maksimal transaksi akuisisi Bank Royal sekitar Rp 1,01 triliun.
Tujuan transaksi dilakukan untuk mendukung program arsitektur perbankan Indonesia dan mengembangkan bisnis perbankan perseroan. Dalam hal tersebut, Bank Royal akan menjadi entitas anak perseroan yang baru.

Sumber : INVESTOR DAILY