Pengembang Paling Defensif di Tengah Lesunya Properti, PWON Disuka Analis
Monday, October 22, 2018       09:39 WIB

Ipotnews - PT Pakuwon Jati Tbk ( PWON ) melaporkan penjualan pemasaran sebesar Rp1,7 triliun dalam semibilan bulan 2018 atau turun 6% (yoy), sedikit di bawah target perusahaan yakni 68% dari target 2018 yang sebesar Rp2,5 triliun. Sebagai pengembang paling defensif di tengah kelesuan pasar properti, sekaligus memiliki neraca keuangan paling sehat, saham perseroan dapat "like" dari Tim Analis Indo Premier Sekuritas.
Meskipun terjadi peningkatan kontribusi penjualan di Jakarta menjadi 26% (2017: 15%), dengan Surabaya menyumbang sisa 74% dari penjualan, dan Tim Analis Indo Premier yakin peningkatan kontribusi dari Jakarta mencerminkan permintaan pasar properti Jakarta lebih kuat dibandingkan dengan 2017, "Namun, kami lebih konservatif dalam perkiraan pendapatan perseroan, dengan asumsi penjualan pemasaran sebesar Rp2,3 triliun dan Rp2,6 triliun untuk 2018 dan 2019, mengingat terbatasnya proyek PWON dan pemilihan presiden tahun depan," papar Tim Analis, Senin (22/10).
Indo Premier memperkirakan pendapatan berulang PWON akan tumbuh sebesar 14% CAGR pada periode 2017-2020, didorong oleh sejumlah investasi properti baru seperti: 1.) Pakuwon Mall Fase 2-4, 2.) Kota Casablanka Tower C Office, 3.) Perkantoran 6 Tunjungan City, 4.) Westin dan Four Points Hotel.
"Selain itu, kami memperkirakan pendapatan sewa akan tumbuh sebesar 15% CAGR di 2017-2020 karena kami ekspektasikan rata-rata tingkat hunian ruang ritel (OR) yang lebih baik dari 97% di 2019 (1H18: 89%). OR yang lebih tinggi di 2019 terutama akan didukung oleh kinerja Blok M mall yang lebih baik setelah selesainya renovasi mal dan relokasi klien selama pembangunan stasiun MRT yang dijadwalkan akan selesai pada kuartal I 2019.
Untuk mengikuti tren gaya hidup Indonesia yang telah beralih ke F&B dan pengalaman, PWON berencana untuk mengubah ruang ritel Jakarta menjadi mal gaya hidup dengan mendaur ulang penyewa dari toko bermerek (Hugo Boss, Armani, dll) menuju toko-toko F & B dan toko-toko yang bergerak cepat, seperti Mangga & Sephora.
PWON sekarang juga fokus pada tren konsumen yang lebih memilih melakukan pembelanjaan untuk F&B dan melakukan transaksi kecil impulsif di toko yang bergerak cepat (vs. terkadang jumlah transaksi besar di toko bermerek). "Kami percaya strategi PWON telah membuahkan hasil, terbukti di mal ritel terbarunya, Kota Casablanka yang rata-rata tingkat hunian 99% dalam 5 tahun terakhir."
Terkait kinerja itu, Indo Premier kembali memasukkan saham PWON dalam perhatian dengan rating Buy (beli) di target harta Rp640.
"Hal itu sejalan dengan kinerja PWON yang menunjukkan sebagai pengembang properti paling defensif, meski terbatasnya peluncuran proyek dan masih melambatnya pasar properti Indonesia," tambah Tim Analis Indo Premier.
Ditambahkan, Tim Analis menyukai PWON karena kontribusi pendapatan berulang yang tinggi, pada semester I 2018 sebesar 49%, juga neraca keuangan yang paling sehat di antara pengembang, dengan rasio utang terhadap saham (DER) hanya 0,2 kali (berbanding sektor properti rata-rata 0,6 kali).
" PWON saat ini diperdagangkan pada satu digit P/E 2018 9,8 kali atau 60% diskon dari perkiraan RNAV kami Rp1.104 per saham," tandas Tim Analis.

Year To 31 Dec

2016A

2017A

2018F

2019F

2020F

Revenue (RpBn)

4,841

5,718

6,172

6,683

7,257

EBITDA (RpBn)

2,189

2,694

2,827

2,972

3,195

EBITDA Growth (%)

(1.2)

23.1

5.0

5.1

7.5

Net Profit (RpBn)

1,671

1,873

2,191

2,379

2,647

EPS (Rp)

35

39

45

49

55

EPS Growth (%)

32.4

12.1

17.0

8.6

11.3

Net Gearing (%)

25.6

15.8

6.5

5.6

1.8

PER (x)

12.9

11.5

9.8

9.1

8.2

PBV (x)

2.0

1.7

1.5

1.3

1.1

Dividend Yield (%)

1.0

1.0

1.1

1.3

1.4

EV/EBITDA (x)

10.6

8.3

7.8

8.3

7.5

 Source: PWON , IndoPremier 

 Share Price Closing as of :   19-October-2018 


Sumber : admin