Ipotnews - Kurs rupiah masih melanjutkan penguatan terhadap dolar AS di akhir pekan. Penguatan harga komoditas mendorong sentimen positif bagi rupiah.
Mengutip data Bloomberg, Jumat (15/10) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup pada level Rp14.074 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan penguatan 43 poin atau 0,30% apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Kamis sore kemarin (14/10) di level Rp14.117 per dolar AS.
Macroeconomic Analys, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (

BDMN

), Irman Faiz mengatakan kurs rupiah menguat karena menguatnya harga komoditas di pasar internasional. Akibatnya investor asing mencari negara negara yang perekonomiannya diuntungkan dengan kenaikan harga komoditas, termasuk Indonesia.
"Makanya aliran modal asing masuk ke pasar saham kita. Kurs rupiah menjadi menguat," kata Irman saat dihubungi Ipotnews, Jumat sore.
Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan September 2021 mengalami surplus USD4,37 miliar. Capaian itu melanjutkan tren 17 bulan berturut turut sejak Mei 2020. Neraca perdagangan terakhir kali mengalami defisit pada April 2020 yaitu USD380 juta. L
Surplus USD4,37 miliar pada September 2021 dipicu oleh nilai ekspor yang masih melampaui impor. Di bulan tersebut, ekspor mencapai USD20,6 miliar dan impor USD16,23 miliar.
"Ini menjadi sentimen positif bagi kurs rupiah hari ini," tutup Irman.
(Adhitya)

Sumber : Admin