Penguatan Harga Komoditas Jadi Tenaga, ETF Berbobot Saham Tambang Bisa Jadi Pilihan
Tuesday, January 05, 2021       10:04 WIB

Ipotnews - Penguatan harga sejumlah komoditas dapat menjadi penopang bagi penguatan sejumlah ETF, Selasa (5/1), di saat pasar saham bisa terpengaruh negatif pelemahan Wall Street dan bursa regional.
"Koreksi berpotensi terjadi di IHSG mengikuti pasar regional dan global. Namun penguatan harga komoditas dapat memberi sentimen positif ke IHSG . Menguatnya harga komoditas seperti nikel dan emas juga masih memberi ruang untuk penguatan ETF dan yang memiliki konstituen dari kedua industri tersebut. Kami juga melihat peluang pemulihan ekonomi di 2021 dapat memberi sentimen positif di sektor perbankan. Kami juga melihat ETF yang memiliki weighting besar di sektor tersebut menjadi pilihan investor, seperti /XIID, , , dan ," papar ETF Desk Indo Premier Sekuritas dalam catatannya pagi ini.
Bursa Wall Street ditutup melemah pada hari perdagangan pertama di 2021, terkoreksi akibat kekhawatiran investor akan perkembangan kasus positif Covid-19 dan perpanjangan lockdown di Inggris. Pemilihan dua kursi Senat putaran kedua di Gerogia, Amerika Serikat, juga menjadi kekhawatiran investor di mana pasar kurang menyetujui dua kamar di Kongres dikuasai sepenuhnya oleh Demokrat.
Bursa Asia pagi ini juga dibuka melemah mengikuti koreksi yang terjadi di Wall Street. "Sementara domestik, kami melihat pergerakan IHSG yang berpotensi dapat menguat dengan naiknya harga komoditas utama seperti Nikel, CPO, Timah, dan Emas. Investor domestik juga optimis seiring dengan mulai didistribusikannya vaksin Sinovac paralel sembari menunggu izin BPOM keluar."
Inflation: Inflasi pada Desember 2020 tercatat 0.45% mom dan menjadikan inflasi pada FY20 di 1.68% yoy. Inflasi berpotensi menguat di Januari dan kami memprediksi FY21F inflasi meningkat di 3.52% yoy.
: Penjualan alat berat pada 11M20 tercatat 136 unit (+25% yoy; -12% mom) menjadikan total sebesar 1,481 unit (-48% yoy). Sementara dari divisi PAMA , volume tercatat menurun 19% yoy dan strip ratio di 6.5x.
Oil Price: Harga minyak mentah Brent turun 1,0% menjadi USD51.30 per barel, dan harga minyak mentah WTI turun 1,85% menjadi USD47.62 per barel. Salah satu penyebab turunnya harga minyak ini adalah karena adanya kekhawatiran pada hasil pemilihan putaran kedua senat di Amerika.
: Berpotensi membayar pokok sengketa pajak sebesar Rp3.06tn ditambah denda. Hal ini sejalan dengan pengabulan peninjauan kembali yang diajukan oleh Direktorat Jenderal Pajak pada 2019 lalu.
: Menerima pembayaran sebesar Rp1.6tn atas proyek LRT Jabodetabek fase I dan tol Banda Aceh - Sigli.
Covid-19 Update: Indonesia, Positif: 772,103 Kasus; Sembuh: 639,103 Kasus; Meninggal: 22,911 Kasus.*Data per 04/01/21

Sumber : admin