Penjualan Mobil di China Jatuh Lagi, Tembaga London Berbalik Melemah
Wednesday, September 11, 2019       16:02 WIB

Ipotnews - Tembaga London berbalik melemah, Rabu, setelah penjualan mobil di China turun untuk 14 bulan beruntun, menekan sentimen sebelumnya terkait potensi meredanya ketegangan sengketa perdagangan Washington-Beijing.
Total penjualan mobil China menyusut 6,9% dari bulan yang sama tahun sebelumnya menjadi 1,96 juta, menurut Asosiasi Produsen Mobil China, menambahkan bahwa penjualan kendaraan energi baru turun untuk bulan kedua berturut-turut sebesar 15,8%.
Pasar sebelumnya didukung oleh kekhawatiran tentang aksi mogok di tambang Peru, bahkan ketika asosiasi industri mengatakan  output  tambang di produsen tembaga terbesar kedua di dunia itu tidak terpengaruh, sementara China bergerak untuk membebaskan 16 jenis produk AS dari tambahan tarif pembalasan.
Stok tembaga LME berada di level terendah sejak pertengahan Agustus, yakni 310.350 ton, menurut ANZ dalam sebuah catatan, menambahkan bahwa indikator permintaan, termasuk dari sektor otomotif, masih menunjukkan pelemahan.
Harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange turun 0,2% menjadi USD5.815 per ton, pada pukul 14.51 WIB, setelah naik setingginya 0,2% di sesi awal, demikian laporan  Reuters , di Beijing, Rabu (11/9).
Sementara itu, kontrak tembaga untuk November yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange ditutup melemah 0,2% menjadi 47.290 yuan (USD6.645,59) per ton.
Produksi katoda tembaga olahan oleh pabrik peleburan China berkurang 0,5% pada Agustus dari bulan sebelumnya, menurut survei Antaike.
Rabu, China bergerak untuk membebaskan 16 jenis produk AS dari tarif pembalasan tambahan, termasuk tepung ikan dan laksoterum, yang diumpankan ke hewan, serta beberapa pelumas, menurut pernyataan dari Kementerian Keuangan.
Seng atau  zinc,  logam yang digunakan untuk menempa baja, melambung 1,3% menjadi USD2.368,50 per ton di London, level tertinggi sejak 2 Agustus.
PT Aneka Tambang Tbk () akan mengusulkan kepada pemerintah untuk memperpanjang izin ekspornya hingga akhir tahun untuk pengiriman bijih nikel sebanyak 1 juta ton hingga 1,2 juta ton yang akan berakhir Oktober.
Data resmi menunjukkan ekspor aluminium dan nikel Rusia meningkat dalam tujuh bulan pertama 2019, sedangkan ekspor tembaga menurun. (ef)
Harga logam dasar hingga pukul 14.59 WIB:
-Tembaga LME USD5.805
-Tembaga ShFE 47.290 yuan
-Aluminium LME USD1.824,5
-Aluminium ShFE 14.410 yuan
-Seng (zinc) LME USD2.362,5
-Seng ShFE 19.265 yuan
-Timbal (lead) LME USD2.100,5
-Timbal ShFE 17.370 yuan
-Nikel LME USD18.145
-Nikel ShFE 143.970 yuan
-Timah LME USD17.335
-Timah ShFE 139.840 yuan.

Sumber : Admin