Penjualan Turun, Tahun Lalu Laba Bersih TKIM Dan INKP Sama- Sama Anjlok
Tuesday, April 07, 2020       15:02 WIB

Ipotnews - Tahun lalu kinerja PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk () dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk () sama-sama mengalami kemerosotan dari sisi laba bersih.
Adapun laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk merosot 32,23% sedangkan anjlok 53,34% secara tahunan.
Berdasarkan data seperti dikutip CNBC Indonesia, Selasa (7/4), laba bersih pada 2019 tercatat sebesar US$ 16,51 juta setara Rp 2,71 triliun (asumsi kurs Rp 16.300/US$). Menyusut dari US$ 245,70 juta di akhir 2018. Sementara laba bersih menjadi senilai US$ 274,37 juta (Rp 4,47 triliun), turun dari US$ 588,12 juta di periode yang sama tahun sebelumnya.
Nilai laba per saham masing-masing perusahaan ini juga ikut tergerus menjadi senilai US$ 0,0535 dari US$ 0,0789 untuk dan US$ 0,05015 yang merosot dari US$ 0,10750 untuk .
Penurunan laba bersih kedua perusahaan yang merupakan milik Sinar Mas ini disebabkan karena turunnya pendapatan.
Pada 2019 nilai penjualan turun tipis sebesar 0,82% YoY menjadi U$ 1,04 miliar (Rp 17,06 triliun) dari sebelumnya pendapatan di 2018 senilai US$ 1,05 miliar.
Penjualan untuk pihak berelasi baik lokal maupun ekspor turun, menjadi sebesar US$ 390,93 juta dari US$ 400,48 juta untuk penjualan lokal dan US$ 147 ribu yang turun drastis dari US$ 18,09 juta untuk ekspor.
Beban usaha juga mengalami naik tipis menjadi US$ 80,94 juta dari US$ 75,79 juta. Kenaikan ini disebabkan karena naiknya beban penjualan menjadi US$ 39,43 juta dari sebelumnya US$ 35,66 juta dan naiknya beban umum dan administrasi menjadi US$ 41,51 juta dari US$ 40,13 juta.
Beban bunga pada periode ini juga ikut terkerek menjadi senilai US$ 55,55 juta juta dari sebelumnya US$ 51,69 juta.
Perusahaan ini juga mengalami kerugian selisih kurs menjadi US$ 21,48 juta pada periode tahun lalu yang tak dialaminya di tahun sebelumnya.
Sementara untuk , pada akhir 2019, pendapatannya berkurang 3,36% YoY. Turun dari US$ 3,33 miliar menjadi sebesar US$ 3,22 miliar (Rp 52,53 triliun).
Nilai penjualan kertas dalam negeri pada 2019 mengalami penurunan karena turunnya penjualan kepada pihak berelasi di dalam negeri menjadi senilai US$ 1,52 miliar dari US$ 1,77 miliar dan penjualan ke pihak ketiga yang juga turun menjadi US$ 1,54 miliar dari sebelumnya US$ 1,77 miliar.
Sementara itu, penjualan ekspor ke pihak berelasi juga turun signifikan. Pada 2018 perusahaan berhasil melakukan ekspor ke pihak berelasi ini senilai US$ 154,07 juta namun pada tahun berikutnya nilai penjualan ini turun menjadi hanya senilai US$ 83,74 juta.
Sedangkan penjualan ekspor ke pihak ketiga naik tipis menjadi senilai US$ 1,59 miliar di akhir tahun lalu dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$ 1,40 juta.
Selain itu, beban usaha juga mengalami naik tipis menjadi US$ 315,93 juta dari US$ 309,68 juta. Kenaikan ini disebabkan karena naiknya beban penjualan menjadi US$ 173,27 juta dari sebelumnya US$ 153,05 juta.
Beban bunga pada periode ini juga ikut terkerek menjadi senilai US$ 190,29 juta dari sebelumnya US$ 176,98 juta.
mengalami kerugian selisih kurs menjadi US$ 19,70 juta pada periode tahun lalu yang tak dialaminya di tahun sebelumnya.(winardi)

Sumber : Admin