Penurunan Defisit APBN Angkat Rupiah ke Rp14.152
Tuesday, October 26, 2021       16:55 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.152 per dolar AS pada Selasa (26/10) sore. Posisi ini menguat 5 poin atau 0,04 persen dari posisi Senin (25/10) yang di Rp14.157 .
Begitu juga dengan kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.165 per dolar AS atau menguat dari Rp14.183 per dolar AS pada hari sebelumnya.
Di kawasan Asia, mata uang Garuda menguat bersama won Korea Selatan naik 0,1 persen, yuan China naik 0,07 persen, dan ringgit Malaysia yang naik 0,03 persen.
Sementara mata uang Asia lainnya berada di zona merah. Baht Thailand minus 0,15 persen, yen Jepang minus 0,23 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,02 persen, dolar Singapura minus 0,04 persen, dan peso Filipina merah 0,12 persen.
Mayoritas mata uang utama negara maju juga melemah dari dolar AS. Hanya euro yang menguat 0,03 persen dari mata uang negeri Paman Sam.
Sisanya, poundsterling Inggris minus 0,12 persen, franc Swiss minus 0,2 persen, dolar Australia minus 0,16 persen, dan dolar Kanada minus 0,17 persen.
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan kurs rupiah bakal bergerak fluktuatif besok usai menguat pada perdagangan hari ini.
Ia menilai penguatan ditopang oleh respons positif pasar terhadap realisasi defisit APBN September 2021 sebesar Rp452 triliun atau setara 2,74 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
"Defisit tersebut dibandingkan September tahun lalu mengalami penurunan sebesar 33,7 persen yaitu sebesar Rp681,4 triliun," jelasnya.
Di samping itu, ia menyebut penguatan juga dikarenakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) yang dinilai efektif meredam penyebaran virus varian Delta yang merebak di pertengahan 2021 lalu.
"Dengan menurunnya kasus covid-19, pelonggaran pembatasan turut memicu pemulihan dari konsumsi maupun produksi," pungkasnya.

Sumber : CNNINDONESIA.COM