Ipotnews - Penurunan greenback berakselerasi sekaligus menyeret Indeks Dolar AS (DXY) ke sekitar angka 92,00 pada hari Rabu (25/11). Peningkatan solid terhadap sentimen aset berisiko menempatkan DXY tetap di bawah tekanan dan mulai mendekati garis support 8 bulan.
Faktanya, dolar terus menderita akibat optimisme pasar dalam jangka menengah terkait kemajuan vaksin virus korona, sementara dimulainya proses formal transisi ke pemerintahan Biden juga berkolaborasi dengan sentimen optimis tersebut.
Sesi ini dinilai sangat menarik di kalender AS karena menjelang libur Hari Thanksgiving pada hari Kamis. Lalu, data awal klaim pengangguran, angka inflasi yang dilacak oleh PCE, dan indeks U-Mich akhir November semuanya akan menjadi pusat perhatian menjelang Risalah FOMC yang dijadwalkan dirilis di sesi berikut.
Selain itu, Aplikasi Hipotek MBA juga segera dirilis, diikuti oleh Pesanan Barang Tahan Lama, Tingkat Pertumbuhan PDB Kuartal 3, Neraca Perdagangan lanjutan, Penjualan Rumah Baru dan Pendapatan / Pengeluaran Pribadi.
Faktor di Sekitar Dolar AS
DXY tetap dalam posisi defensif dan tidak menutup kemungkinan menuju ke posisi terendah tahun 2020 di dekat 91,70 dalam jangka pendek. Suasana yang lebih baik dalam komplek aset risiko didukung lebih lanjut oleh skenario politik AS yang kini lebih jelas berkombinasi dengan berita vaksin yang menggembirakan dan prospek pertumbuhan yang lebih baik. Selain itu, harapan akan stimulus fiskal tambahan telah muncul kembali dan ditambah dengan sikap "lebih rendah untuk lebih lama" terkait suku bunga dari Federal Reserve akan tetap menahan dolar AS di bawah tekanan ekstra untuk saat ini.
Level Relevan Indeks Dolar AS
Saat ini, indeks turun 0,12% di 92,11 dan menghadapi support berikutnya di 92,01 (terendah bulanan pada 23 November) diikuti oleh 91,92 (Fibo 23,6% dari penurunan 2017-2018) dan kemudian 91,80 (terendah bulanan pada Mei 2018). Di sisi lain, terobosan ke 93,20 (tertinggi mingguan pada 11 November) akan membuka pintu ke 93,48 (SMA 100-hari) dan akhirnya 94,30 (tertinggi bulanan pada 4 November).(fxstreet.com)

Sumber : admin