Penurunan Penjualan Alat Berat UNTR Diperkirakan Berlanjut
Thursday, March 26, 2020       11:26 WIB

Ipotnews - Penjualan alat berat (HE) PT United Tractors Tbk ( turun 44 persen secara tahunan (YoY) dalam 2 bulan pertama 2020 (2M20).
Hasil penjualan pada 2M20 ini tercatat hanya 16 persen dari target yang ditetapkan. Analis PT Indo Premier Sekuritas, Timothy Handerson target penjualan kemungkinan meleset mengantisipasi pelemahan yang berlanjut.
Volume yang ditorehkan oleh anak usaha PT Pama Persada ( PAMA ) di bidang kontrak tambang batubara juga turun 15 persen (YoY) karena faktor utilisasi yang lebih rendah di tengah tingginya curah hujan. Hal ini mempertahankan target volume pada proyeksi 2020 saat ini.
Sementara itu volume penjualan batu bara tumbuh 14 persen (YoY), Penjualan emas flat (YoY) per 2M20. Indo Premier melalui analisnya tersebut mempertahankan rekomendasi Buy di tengah prospek yang tangguh.
Penjualan Alat Berat
Di bulan Februari 2020, penjualan alat berat hanya sebanyak 216 unit atau turun 42 persen (YoY) dan turun -14 persen (MoM).
Total penjualan HE dalam 2M20 menjadi sebanyak 467 unit (-44% YoY). Divisi mining menorehkan kinerja terburuk, turun 63 persen (YoY) disusul divisi agri (-47 persen YoY) serta konstruksi yang turun -45 persen (YoY).
Unit usaha forestry merupakan satu-satunya yang membukukan pertumbuhan positif, naik 51 persen (YoY).
Sedangkan penjualan HE pada 2M20 relatif sesuai perkiraan yaitu 16 persen dari target tahun 2020 sebanyak 2,9K unit.
"Kami mengantisipasi pelemahan lebih lanjut (khususnya di divisi konstruksi) dalam beberapa bulan ke depan di tengah maraknya wabah virus corona yang mungkin menimbulkan tekanan pada targetnya," ujar Handerson seperti dikutip dari risetnya yang dirilis, Kamis (26/3).
Kinerja PAMA
Total volume PAMA (batu bara + over burden) turun 12 persen (YoY) dan turun 3 persen (MoM) per bulan Februari 2020.
Hal ini mengantarkan volume pada 2M20 menjadi turun 8 persen (YoY) atau sedikit di bawah targetnya.
Rasio Striping (RS) di posisi sebesar 7,6 kali pada 2M20 vs 7,7 kali pada 2M19.
"Konfirmasi kepada manajemen menunjukkan bahwa penurunan volume pada Februari 2020 karena turunnya utilitas di tengah curah hujan yang intensif di bulan Februari 2020 meskipun volume akan pulih pada Maret 2020," tambahnya.
Meskipun demikian, proyeksi targetnya pada 2020 masih utuh (volume tumbuh turun 5 persen YoY) dengan rasio striping 7,1 kali hingga 7,2 kali.
Volume Batu bara
Sementara itu volume penjualan batu bara tumbuh 28 persen (YoY), juga naik 50 persen (MoM) di bulan Feb20.
Kenaikan ini ditopang oleh cuaca yang menguntungkan (curah hujan lebih tinggi/ketinggian air memungkinkan lebih banyak transportasi batu bara).
Alhasil dengan demikian volume penjualan batu bara di 2M20 menjadi 1,9 juta ton atau naik 14 persen (YoY) dan mencapai 19 persen dari target pada proyeksi 2020 sebanyak 9,8 juta ton.
Batu bara thermal tumbuh 9 persen (YoY). Sedangkan volume penjualan batu bara kokas tumbuh 39 persen (YoY). Adapun penjualan emas sebanyak 65K ton (flat YoY), mencapai 18 persen dari target pada proyeksi tahun 2020 sebanyak 360K oz.
Pertahankan Rekomendasi
Indo Premier Sekuritas mempertahankan rekomendasi Buy saham .
Analis Indo Premier tersebut menilai prospek laba tetap tangguh seiring pemulihan di China, turunnya harga minyak dan pelemahan rupiah semuanya daya tarik bagi laba per saham (EPS) .
Saham diperdagangkan pada rasio P/E sebesar 5,3 kali pada proyeksi 2020 vs rata-rata P/E selama 10 tahun sebesar 13 kali. Adapun risiko terhadap saham adalah jatuhnya harga jual batu bara.


Sumber : admin