Perbaiki Kinerja Tahun Lalu, ERRA Akan Tambah 300 Gerai Ritel
Wednesday, January 29, 2020       11:10 WIB

Ipotnews - Demi menggenjot ekspansi dan memperbaiki kinerja tahun lalu, PT Erajaya Swasembada Tbk () akan menambah 300 ritel baru tahun ini.
Sebagai gambaran, berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2019, mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 6,79 persen yoy menjadi Rp23,61 triliun dari posisi Rp 25,33 triliun.
Penurunan pendapatan dipicu oleh berkurangnya volume penjualan perangkat mobile yang diperkirakan sekitar 23 persen yoy di sepanjang tahun lalu.
Selain itu, margin keuntungan perseroan ikut tertekan pada periode sembilan bulan pertama 2019. Marjin laba kotor dan laba operasi masing-masing tercatat sebesar 7,8 persen dan 1,2 persen lebih rendah dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 9,2 persen dan 3,9 persen.
Terkait ekspansi, perseroan hingga akhir tahun lalu memiliki sebanyak 1.049 ritel. Angka tersebut setelah menutup sejumlah toko yang dirasa kurang efisien.
Menurut Direktur Marketing dan Komunikasi , Djatmiko Wardoyo, ekspansi akan dilakukan pada wilayah kota lapis kedua dan ketiga.
"Aspirasi tahun ini sebanyak 300 toko mencakup toko monobrand dan multibrand. Pasalnya saat ini penjualan perusahaan hanya kuat di kota-kota besar saja, seperti Jakarta, Bandung, dan lainnya," jelas Djatmiko seperti dikutip Bisnis, Selasa (28/1).
Akhir tahun lalu perseroan mulai menyisir untuk membuka toko-toko di wilayah Kuningan, Garut, Tasik, Purwakarta hingga Tuban dan Kudus.
Djatmiko bilang, jangkauan ritel di wilayah kabupaten ini untuk memuluskan rencana omni channel yang dirintis oleh perusahaan. Belanja modal perseroan pada tahun ini akan banyak dialokasikan untuk mendukung rencana ekspansi tersebut.
masih optimis pertumbuhan ritel dan ekonomi yang tumbuh stabil serta gejolak politik yang tak seintens tahun lalu. Namun, pada awal tahun ini pihaknya mewaspadai virus corona yang membayangi perlambatan ekonomi global, khususnya China. Sebagai ekonomi nomor dua.
Menurutnya, saat ini  smartphone  masih menjadi penopang penjualan yakni sebesar 95 persen.
Tapi Djatmiko memperkirakan pendapatan dan laba tahun ini hanya mampu tumbuh  single digit  atau bahkan tidak akan sebaik pada 2018 lalu. Pada 2018, sebagai distribusi resmi Xiaomi, pihaknya mengantongi penjualan yang pesat. Kondisi tersebut pula yang membuat kinerja pada 2018 tergolong paling gemilang.
Kendati demikian pada akhir tahun lalu penjualan perseroan terbantu dengan masuknya produk iPhone 11 yang diluncurkan pada awal Desember 2019.
Terkait strategi pada tahun ini untuk menggenjot kinerja, juga akan memperkuat integrasi sistem hingga memangkas rantai distribusi. (winardi)

Sumber : Admin

berita terbaru