Perlihatkan Sinyal Pemulihan Kinerja, Saham INTP Potensi Naik 6,9 Persen
Thursday, November 01, 2018       17:38 WIB

Ipotnews - Rekomendasi terhadap saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk () naik dari Sell menjadi Hold dengan target price (TP) Rp18,500/saham dari sebelumnya Rp12.900/saham. TP tersebut menawarkan potensi kenaikan 6,9 persen dari harga saham saat ini.
Saham diperdagangkan dengan rasio P/E 71,8 kali pada proyeksi 2018 dan 69,6 kali pada 2019. Risiko utama rekomendasi saham antara lain harga jual rata-rata (ASP) atau volume penjualan lebih rendah selain faktor kenaikan biaya energi serta tekanan biaya logistik.
Kinerja Keuangan
Pada triwulan III 2018 (3Q18), meraih laba bersih Rp618 miliar, mengalami penurunan 56,1 persen (YoY). Sementara pendapatan tercatat naik 2,5 persen (YoY). "Namun demikian, kami melihat kinerja triwulan yang menarik," kata Analis Indo Premier Sekuritas, Hasan.
Pada 3Q18, laba bersih sebesar Rp263 miliar atau naik 189,1 persen (QoQ) dan pendapatan juga tumbuh solid sebesar 40,8 persen (QoQ) menjadi Rp4,2 triliun. Hasil kinerja triwulan ini juga menopang penguatan marjin di semua lini karena ASP perseroan naik secara agresif di bulan Agustus 2018 (5% YoY). Marjin kotor dan marjin operasional masing-masing 27,5 persen dan 6,2 persen.
Volume Penjualan
Pertumbuah volume penjualan mencapai 6,5 persen (YoY) menjadi 13,8 juta ton, terutama didorong demand di Jawa yang tumbuh 7,9 persen. Sementara demand dari luar Jawa, turun -8,9 persen.
Secara keseluruhan, volume penjualan semen kantong naik 0,4 persen. Sedangkan volume penjualan semen curah naik 12,3 persen dibandingkan bulan September 2017. Penjualan semen curah mencapai 27 persen dari total volume penjualan di bulan September 2018. Di market Jawa, pangsa pasar stabil 33,0 persen di September 2018 dibandingkan dengan tahun lalu.
ASP di area Jawa naik sebesar 5 persen pada 3Q18. Luar Jawa, pangsa pasar tersebut turun dari 15,7 persen menjadi 13,5 persen. Secara keseluruhan pangsa pasar di Sumatera turun dari 12,6 persen menjadi 8,8 persen selama September 2018.
Proyeksi ASP
Indo Premier Sekuritas memperkirakan ASP pada 2018/2019 naik 1,9 persen dan 1,9 persen karena hasil kinerja ASP pada 3Q18 lebih tinggi dari ekspektasi. Diduga, dengan konsolidasi di antara pelaku usaha dan moratorium pembangunan pabrik semen baru di Indonesia disepakati pada 4Q18 yang akan berdampak positif bagi industri.
Asumsi volume penjualan ini memicu kenaikan asumsi laba pada 2018 dan 2019 masing-masing 30 persen dan 29,7 persen.
(Riset Indo Premier Sekuritas)

Year To 31 Dec

2016A

2017A

2018F

2019F

2020F

Revenue (RpBn)

15,362

14,431

14,989

15,769

17,296

EBITDA (RpBn)

4,743

3,095

1,938

1,970

2,274

EBITDA Growth (%)

(20.2)

(34.7)

(37.4)

1.7

15.4

Net Profit (RpBn)

3,870

1,860

906

936

1,018

EPS (Rp)

1,051

505

246

254

276

EPS Growth (%)

(11.2)

(51.9)

(51.3)

3.3

8.7

Net Gearing (%)

(36.4)

(33.0)

(31.6)

(35.6)

(36.1)

PER (x)

16.5

34.2

71.8

69.6

63.9

PBV (x)

2.4

2.6

2.5

2.5

2.5

Dividend Yield (%)

3.0

1.5

0.7

0.7

0.8

EV/EBITDA (x)

11.3

20.3

24.3

27.7

23.9

 source: , Indo Premier Sekuritas ; Share Price Closing as of 31 October 2018 


Sumber : admin