Pertumbuhan Kredit BTPN Hingga September 2019 Capai Rp140,6 Triliun
Thursday, October 24, 2019       09:37 WIB

Ipotnews - PT Bank Tbk () berhasil mencatatkan kinerja yang positif pasca-penggabungan usaha dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI). Hal itu tercermin dari pertumbuhan kredit yang berkualitas.
Adapun sampai kuartal III-2019, menyalurkan kredit sebesar Rp140,6 triliun atau tumbuh 107% dari posisi yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 67,8 triliun atau  year on year  (yoy). Seiring pertumbuhan yang baik, menjaga rasio kredit bermasalah alias  non performing loan  (NPL)  gross  0,8%.
Menurut Direktur Utama , Ongki Wanadjati Dana, penyaluran kredit sampai dengan kuartal III-2019 sebagian besar ditopang dari pembiayaan korporasi, kredit usaha kecil dan menengah (UKM), pembiayaan konsumer, serta pembiayaan prasejahtera produktif melalui anak usaha, Syariah.
"Fokus kami melayani segmen nasabah yang lebih luas dari  existing business , dan telah membuahkan pertumbuhan kredit yang baik," ungkapnya dalam rilis seperti dikutip Kontan, Rabu (23/10).
untuk segmen korporasi menyalurkan pembiayaan melalui sejumlah sindikasi bagi proyek infrastruktur ataupun pinjaman secara bilateral ke perusahaan swasta nasional, badan usaha milik negara ( BUMN ), industri otomotif, hingga perusahaan yang bergerak di bidang ekspor impor.
"Kami berkomitmen tinggi untuk mengembangkan segmen ini, sejalan dengan agenda pemegang saham pengendali kami dalam mendukung program pemerintah mewujudkan pemerataan kesejahteraan serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tambah Ongki.
Selain ekspansi ke segmen korporasi dan industri pendukung juga konsisten mengembangkan Jenius sebagai platform untuk melayani segmen nasabah yang lebih luas sekaligus memenuhi kebutuhan para pelaku ekonomi digital.
Pada tahun ini Jenius telah menghadirkan berbagai fitur unik untuk mengelola  life finance.  Penggunanya di antaranya Jenius Keyboard yang memungkinkan akses Jenius lebih mudah dan cepat melalui keyboard  smartphone ; saldo mata uang asing dengan pilihan mata uang dolar Amerika Serikat, dolar Singapura, yen Jepang, dan poundsterling Inggris. Lainnya lagi adalah sFlexi Cash, yaitu pinjaman dana siaga yang bisa ditarik kapan saja sesuai kebutuhan pengguna.
Hingga akhir September 2019, jumlah pengguna terdaftar Jenius telah mencapai lebih dari 2 juta nasabah, melejit 148% dari periode yang sama tahun lalu.
"Sebagai pionir di bank digital, Jenius akan terus berinovasi dalam menghadirkan fitur-fitur baru yang unik dan relevan dengan kebutuhan nasabah. Konsistensi ini akan kami jaga karena kami percaya platform ini bakal memainkan peran penting dalam pengembangan bisnis ritel Bank di masa depan," papar Ongki.
Untuk menyeimbangkan laju pertumbuhan kredit, menghimpun pendanaan senilai Rp 145,7 triliun sampai dengan kuartal III-2019, meningkat 88% dari periode yang sama tahun lalu. Jumlah pendanaan tersebut terdiri dari dana pihak ketiga senilai Rp 98,3 triliun, pinjaman dari pihak lain senilai Rp41,2 triliun, serta pinjaman subordinasi senilai Rp6,2 triliun.
Dengan realisasi penyaluran kredit dan pendanaan tersebut, rasio pinjaman terhadap pendanaan alias  loan to funding ratio  (LFR) mencapai 96,5%. Sebagai salah satu langkah diversifikasi sumber pendanaan, berencana melakukan penawaran umum berkelanjutan obligasi IV tahap I tahun 2019 dengan target dana Rp1 triliun. Dana yang dihimpun dari penawaran obligasi ini akan digunakan seluruhnya untuk ekspansi kredit.
Sampai akhir September 2019, aset tumbuh 86% menjadi Rp182,2 triliun dengan rasio kecukupan modal atawa  capital adequacy ratio  (CAR) sebesar 24,4%.
Adapun laba bersih setelah pajak ( NPAT ) meningkat 20% menjadi Rp1,9 triliun. "Dengan permodalan yang kuat dan dukungan global dari SMBC , kami meyakini pencapaian ini semakin memotivasi kami untuk berkontribusi lebih banyak bagi perekonomian dan pembangunan nasional," tegas Ongki.(winardi)

Sumber : Admin