Pertumbuhan Ekonomi AS `Memuncak` di Kuartal II, Eropa dan Emerging Market Setelahnya: Goldman Sachs
Friday, April 23, 2021       16:07 WIB

Ipotnews - Jika Anda yakin bahwa mekanisma pasar selalu berwawasan ke depan - sebagian besar investor akan setuju - maka Anda perlu mempersiapkan portofolio Anda untuk menyesuaikan dengan pergerakan ekonomi hingga akhir tahun ini dan memasuki tahun 2022 ketika stimulus fiskal berkurang.
Ahli strategi Goldman Sachs yang dipimpin oleh Ben Snider mempringatkan pertumbuhan ekonomi AS akan mencapai puncaknya pada tahun ini dana cenderung melambat setelahnya. Dalam catatan terbaru, ekonom Goldman memprediksi pertumbuhan PDB AS akan mencapai 10,5% pada kuartal kedua, tingkat pertumbuhan kuartalan tertinggi sejak 1978.
Namun setelah itu, pertumbuhan PDB akan bergerak turun.
Di luar AS, pertumbuhan ekonomi global masih tersendat. Ekonom Goldman memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Eropa, Jepang, dan  emerging market  di luar China akan mencapai puncaknya pada kuartal ketiga tahun ini, lebih lambat daripada AS.
Goldman memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini masing-masing akan mencapai 7,5% dan 6,5%. Pertumbuhan selanjutnya akan semakin melambat di setiap kuartal tahun 2022. Pada kuartal keempat 2022, Goldman memodelkan peningkatan PDB AS hanya 1,5%.
"Meskipun ekonom kami memperkirakan pertumbuhan PDB AS akan tetap di atas tren dan di atas perkiraan konsensus selama beberapa kuartal mendatang, mereka yakin laju pertumbuhan akan mencapai puncaknya dalam 1-2 bulan ke depan karena penurunan dari stimulus fiskal dan pembukaan kembali ekonomi mencapai dampak maksimumnya dan kemudian mulai memudar," kata Snider, seperti dikutip Yahoofinance, Jumat (23/4),.
Puncak pertumbuhan ekonomi dapat memiliki implikasi besar bagi hasil investasi ( return ) investor, imbuh Snider.
Penelitian Goldman menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi biasanya mengarah pada  return  ekuitas yang lebih lemah - meskipun masih positif - dan volatilitas yang lebih besar. Sejak 1980, S&P 500 memiliki  return  bulanan rata-rata 0,6% ketika pertumbuhan ekonomi positif namun melambat. Menurut Snider, hasil tersebut adalah setengah dari keuntungan rata-rata 1,2% ketika pertumbuhan ekonomi positif dan cepat.
"Pertumbuhan ekonomi yang melambat juga biasanya disertai dengan rotasi sektor dalam pasar ekuitas," ujar Snider. "Industri siklis cenderung memimpin pasar dalam lingkungan pertumbuhan ekonomi yang positif dan cepat. Tetapi ketika pertumbuhan memuncak dan melambat, industri yang lebih defensif biasanya mengungguli." (yahoofinance)

Sumber : Admin

berita terbaru