Pertumbuhan Laba Sebelum Pajak Akan Topang Kinerja EXCL
Wednesday, February 20, 2019       17:46 WIB

Ipotnews - Pada periode triwulan terakhir 2018 (4Q18), PT XL Axiata Tbk ( EXCL ) menorehkan penguatan EBITDA secara triwulan (QoQ). Review terhadap EXCL juga memperlihatkan pertumbuhan pendapatan layanan data yang sedikit optimis.
Maka dari itu jalur pencapaian profitabilitas EXCL semakin terang. Tim Analis PT Indo Premier Sekuritas mempertahankan rekomendasi Buy saham EXCL dengan target price (TP) Rp2.800/saham dari TP sebelumnya Rp2.500/saham.
Pertumbuhan EBITDA
EXCL pada periode setahun penuh 2018 (FY18) menorehkan pendapatan dan EBITDA yang sesuai dengan ekspektasi.
Akan tetapi di periode 4Q18, perseroan membukukan pertumbuhan EBITDA 8 persen lebih tinggi dari ekspektasi, lebih baik dari pertumbuhan pesaing, seperti Telkomsel yang diperkirakan tumbuh 3 persen (QoQ). Ekspektasi terhadap Telkomsel ini sebagaimana diperlihatkan ihasil nduknya (Singtel).
Hal ini bertentangan dengan tren triwulan sebelumnya ketika pertumbuhan EBITDA Telkomsel (QoQ) naik 21 persen (pulih dari dampak regulasi), naik signifikan melampaui pertumbhan EXCL sebesar 9 persen (QoQ).
Pendapatan Data
Pada 4Q18 pendapatan dari layanan data adalah 3 persen lebih tinggi dari perkiraan. Analis PT Indo Premier Sekuritas, Paula Ruth menilai terdapat sinyal awal pertumbuhan ARPU dan pelanggan di periode 4Q18 berdasarkan upselling pelanggan dan monetisasi data.
Salah satu contoh upselling EXCL adalah dengan menawarkan Xtra Combo (XC) paket Prima dengan kisaran harga 4 persen hingga 7 persen lebih tinggi plus sejumlah fitur lainnya. Dengan demikian , pendapatan EXCL pada 2019-2029 diperkirakan naik 1-6 persen.
Perubahan Laba
EXCL membukukan percepatan penyusutan (non cash) piranti 2G senilai sekitar Rp4 triliun yang berasal dari pergantian piranti 2G di area tertentu.
"Hal ini mengakibatkan laba setahun penuh 2018 di bawah perkiraan kami," kata Paula Ruth seperti dikutip dari riset yang dirilis pekan ini.
Menurutnya, hal tersebut akan menolong lini usaha data centrick EXCL menghasilkan laba lebih baik dari rendahnya penyusutan, penurunan biaya listrik dan biaya sewa ke depan. "Kita perkirakan laba bersih berubah tahun ini dan laba inti juga berubah pada 2021," ujarnya.
Valuasi
Target price EXCL naik 12 persen dibanding TP sebelumnya terutama karena faktor beta yang rendah.
Indo Premier mempertahankan rekomendasi Buy saham EXCL seiring optimisme profitabilitas pada lini usaha data centric. Selain itu karena faktor ARPU yang membaik dan risiko forex yang lebih rendah.
Pada 2019, rasio EV terhadap EBITDA diproyeksikan sebesar 5 kali, mirip dengan rata-rata 2 tahun terakhir. Saham EXCL ditransaksikan dengan rasio EV/EBITDA sebesar 4,7 kali.
(Riset Indo Premier Sekuritas)

Year To 31 Dec

2017A

2018A

2019F

2020F

2021F

Revenue (RpBn)

22,876

22,939

24,158

25,575

27,400

EBITDA (RpBn)

8,321

8,512

9,006

9,540

10,236

EBITDA Growth (%)

3.3

2.3

5.8

5.9

7.3

Net Profit (RpBn)

375

-3,297

217

35

135

EPS (Rp)

35

-308

20

3

13

EPS Growth (%)

-0.1

-978.5

-106.6

-84

288.6

Net Gearing (%)

56.8

62.8

81.1

67.4

59.7

PER (x)

72.2

n/m

124.8

777.7

200.1

PBV (x)

1.3

1.5

1.5

1.5

1.5

Dividend Yield (%)

0

0

0

0

0.1

EV/EBITDA (x)

5.1

4.9

4.7

4.4

4.1

 source: EXCL , Indo Premier ; share price closing as of 18 Feb 2019 


Sumber : admin