Prospek Lockdown Dan Keterlambatan Distribusi Vaksin Tekan Pasar Eropa
Saturday, January 16, 2021       06:57 WIB

Ipotnews - Market saham Eropa melemah pada perdagangan akhir pekan ini. Pelemahan pasar Eropa tersebut diliputi sejumlah sentimen negatif di antaranya prospek lockdown yang lebih ketat serta distribusi vaksin yang melambat di Eropa. Selain itu juga karena melonjaknya kasus covid19 di China mengurangi harapan pemulihan ekonomi global yang lebih cepat.
Indeks Pan-Eropa Stoxx 600 ditutup turun 1% dalam sesi terburuk sejak 21 Desember. Pelemahan Indeks Stoxx 600 makin cepat setelah Wall Street jatuh terkait laba emiten bank papan atas. Stoxx 600 mencatat penurunan mingguan 0,8%, penurunan mingguan pertama sejak pertengahan Desember.
Di bursa Jerman, Indeks DAX turun 1,44 persen ke level 13.787. Indeks FTSE (Inggris) turun 0,97 persen ke posisi 6.735 dan Indeks CAC di market Perancis tumbang 1,22 persen ke level 5.611.
Beberapa negara Eropa menerima dosis vaksin covid19 yang lebih sedikit karena Pfizer lambat mendistribusikan vaksin tersebut. Pfizer bermitra dengan BioNTech asal Jerman dalam pengembangan vaksin ini. Harga saham BioNTech turun 2,2 persen. Keterlambatan distribusi ini menambah kekhawatiran pelaku pasar.
Kanselir Jerman Angela Merkel menyerukan "tindakan sangat cepat" untuk melawan penyebaran virus korona karena negara itu mengalami rekor jumlah kematian terkait virus. Sementara Prancis mengatakan akan memperkuat kontrol perbatasannya mulai Senin.
Indeks FTSE 100 Inggris turun 1% meskipun data menunjukkan bahwa ekonomi Inggris mencatat kontraksi yang lebih kecil dari perkiraan pada November.
Sektor pertambangan dan migas dalam Indeks Stoxx 600 masing-masing merosot 3,1% dan 2,6%, setelah otoritas China menerapkan lockdown kepada lebih dari 28 juta orang. Hal ini meningkatkan kekhawatiran tentang demand dari China sebagai konsumen utama komoditas.
Harapan pada stimulus fiskal AS yang besar mengirim Stoxx 600 ke puncak rekor dalam 11 bulan terakhir pada awal pekan ini. Tetapi pasar melemah setelah presiden terpilih AS Joe Biden menguraikan proposal USD 1,9 triliun yang menimbulkan kekhawatiran kenaikan pajak.
"Penentuan posisi pasar telah cukup agresif, jadi saya kira ini adalah jeda untuk bernapas," kata Roger Jones, Analis di London & Capital.
"Peluncuran dan kecepatan vaksinasi menjadi semakin penting dan pasar bersedia untuk melewati periode penguncian yang diperpanjang jika itu adalah periode yang relatif singkat."
Grup perangkat lunak bisnis Jerman, SAP ditutup turun 0,7%, membalikkan kenaikan awal setelah merilis kinerja tahunan pendahuluan yang muncul dengan target akhir yang tinggi.
Siemens Energy AG turun 6,3% setelah General Electric Co menuduh anak perusahaan dari perusahaan distribusi tenaga listrik tersebut menggunakan rahasia dagang curian untuk mencurangi tawaran kontrak yang menguntungkan.
Emiten ritel Prancis, Carrefour turun hampir 3% setelah pemerintah Prancis menolak kemungkinan pengambilalihan senilai USD 20 miliar oleh Alimentation Couche-Tard Kanada.
(reuters/mk)

Sumber : admin