Prospek Pemotongan Suku Bunga AS Meredup, Logam Kuning Tertekan
Friday, June 20, 2025       13:49 WIB

Ipotnews - Harga emas melorot, Jumat, dan berada di jalur penurunan mingguan, karena dolar menguat dan prospek lebih sedikit pemotongan suku bunga AS mengimbangi dukungan dari meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah.
Emas spot turun 0,81% menjadi USD3.343,57 per ons, pada pukul 13.38 WIB, dan anjlok 2,5% sejauh pekan ini, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Bengaluru, Jumat (20/6).
Sementara, harga emas berjangka Amerika Serikat merosot 1,40% menjadi USD3.360,40 per ons.
Menggambarkan situasi di Timur Tengah sebagai "fluktuatif", Kelvin Wong, analis OANDA, mengatakan hal itu menyebabkan trader menghindari pengambilan posisi agresif, baik pada sisi perdagangan jangka panjang maupun jangka pendek.
Presiden AS Donald Trump bakal memutuskan dalam dua minggu ke depan apakah Amerika akan terlibat dalam perang udara Israel-Iran, ungkap Gedung Putih, Kamis, meningkatkan tekanan pada Teheran untuk datang ke meja perundingan.
Sementara itu, Trump menegaskan kembali seruannya kepada Federal Reserve untuk memangkas suku bunga, dengan mengatakan suku bunga harus 2,5 poin persentase lebih rendah.
The Fed mempertahankan suku bunga, Rabu, dan perumus kebijakan mempertahankan proyeksi untuk dua kali pemangkasan seperempat poin tahun ini.
"Perkembangan ekonomi makro, khususnya imbal hasil yang stabil dan penguatan USD, tidak mendukung harga (emas)," kata analis ANZ.
"Meningkatnya ekspektasi inflasi dan sikap hati-hati the Fed telah membebani proyeksi pasar seputar jumlah pemangkasan suku bunga tahun ini."
Dolar diperkirakan mencatat kenaikan mingguan terbesarnya dalam lebih dari sebulan, Jumat. Apresiasi greenback membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Logam lainnya, perak spot anjlok 2,1% menjadi USD35,61 per ons, sementara paladium turun 0,8% menjadi USD1.042,04. Platinum menyusut 1,9% menjadi USD1.282,72, tetapi menuju kenaikan mingguan ketiga berturut-turut. (ef)

Sumber : Admin