Prospek Permintan Global Positif, Harga Minyak Terangkat
Wednesday, September 15, 2021       15:41 WIB

Ipotnews - Harga minyak menguat, Rabu, setelah data industri menunjukkan penurunan lebih besar dari perkiraan dalam stok minyak mentah di Amerika, konsumen minyak terbesar dunia, dan didorong ekspektasi permintaan akan pulih karena melebarnya peluncuran vaksin.
Tetapi penurunan produksi minyak mentah China pada Agustus dengan kilang harian mencapai level terendah sejak Mei lalu, dan produksi pabrik secara keseluruhan melambat, membatasi kenaikan harga minyak.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 64 sen, atau 0,87%, menjadi USD74,24 per barel pada pukul 15.27 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Rabu (15/9).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), bertambah 64 sen, atau 0,91%, menjadi USD71,10 per barel.
Stok minyak mentah, bensin, dan penyulingan Amerika semuanya turun, pekan lalu, menurut narasumber pasar, mengutip angka American Petroleum Institute, Selasa, setelah Badai Ida menutup banyak kilang dan menghambat produksi pengeboran lepas pantai.
Stok minyak mentah menyusut 5,4 juta barel untuk pekan yang berakhir hingga 10 September. Analis rata-rata memperkirakan penurunan 3,5 juta barel.
"Dampak Badai Ida jauh lebih besar ketimbang yang diantisipasi dan produksi di wilayah Teluk Meksiko mungkin akan berjuang untuk kembali sampai Badai Tropis Nicholas selesai menghantam wilayah tersebut dengan hujan lebat," kata Edward Moya, analis OANDA.
Badai Tropis Nicholas bergerak perlahan melewati Gulf Coast, Selasa, meninggalkan ratusan ribu rumah dan bisnis tanpa listrik, meski pengilangan Texas terus beroperasi secara normal.
Kerusakan dari Nicholas terjadi hanya dua minggu setelah Badai Ida melumpuhkan sejumlah besar kapasitas penyulingan di Gulf Coast.
Sementara itu, setelah penurunan tiga bulan dalam permintaan minyak global akibat penyebaran varian Delta virus korona dan pembatasan pandemi, peluncuran vaksin akan mendorong rebound, ungkap Badan Energi Internasional (IEA), Selasa, juga membantu mendongkrak harga.
Namun, rincian tentang rencana China untuk menjual minyak mentah dari cadangan strategisnya menekan harga, dengan Lembaga terkait mengatakan akan melelang 7,4 juta barel minyak mentah pada 24 September.
"Tanda tanya besar adalah seperti apa gelombang berikutnya, tetapi optimisme meningkat bahwa setiap gelombang (virus korona) tidak akan terlalu parah karena lebih banyak negara mendapatkan vaksin," kata Moya.
"Pasar minyak tetap defisit dan gangguan pasokan di Amerika akan menjaga harga tetap didukung dalam jangka pendek." (ef)

Sumber : Admin