Proyeksi Ekonomi Global Membaik, Emas Terus Tertekan
Thursday, April 18, 2019       14:22 WIB

Ipotnews - Emas jatuh ke level terendah sejak akhir Desember, Kamis, karena indikasi ekonomi global mungkin tidak sesakit yang dikhawatirkan sebelumnya mendorong investor untuk mengambil risiko menjelang rilis serangkaian data ekonomi.
Harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD1.272,16 per ounce pada pukul 12.52 WIB, setelah jatuh ke posisi USD1.270,99 di awal sesi, level terendah sejak 27 Desember, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Kamis (18/4).
Logam kuning itu sejauh ini sudah kehilangan sekitar 1,4 persen, dan berada di jalur untuk penurunan mingguan keempat beruntun. Sebagian besar pasar tutup untuk merayakan Jumat Agung pada 19 April.
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat melemah sekitar 0,2 persen menjadi USD1.274,50 per ounce.
"Apa yang kita lihat di sini adalah moderasi dari kekhawatiran ekstrim tentang prospek pertumbuhan global," kata Michael McCarthy, Kepala Strategi Pasar CMC Markets.
"Data selama 10 sesi terakhir telah meredakan kekhawatiran dan aset  safe-haven  berada di bawah tekanan signifikan."
Di antara serangkaian indikasi ekonomi yang positif adalah data dari Amerika Serikat dan China yang mengurangi kekhawatiran tentang pertumbuhan global dan membebani pergerakan emas.
Ekonomi China tumbuh dengan kecepatan yang stabil pada kuartal pertama, menentang ekspektasi pelemahan lebih lanjut, sementara defisit perdagangan di AS turun ke level terendah delapan bulan pada Februari, mendorong pertumbuhan ekonomi negara itu pada kuartal sebelumnya.
Amerika dan China telah menetapkan jadwal tentatif untuk putaran perundingan perdagangan berikutnya dan bermaksud menyelesaikan negosiasi pada awal Juni, menurut laporan  Wall Street Journal , Rabu.
"Harga emas terus melorot pada data ekonomi yang secara luas lebih baik, sementara optimisme perdagangan tampaknya siap untuk akhirnya menghasilkan kesepakatan paling lambat awal Juni," kata analis OANDA, Edward Moya.
"Logam kuning itu juga melemah, dari momentum pada data PDB China, penjualan ritel, dan produksi industri yang lebih baik dari perkiraan."
Saham Asia tetap dekat dengan level tertinggi sembilan bulan. Fokus kini beralih ke rilis Indeks Pembelian Manajer (PMI) untuk sektor manufaktur dan jasa di Eropa, guna memberikan lebih banyak isyarat tentang kekuatan ekonomi zona euro.
Kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, berada di posisi 752,86 ton pada sesi Rabu, masih di sekitar level terendah sejak 27 Oktober.
Logam lainnya, perak turun 0,3 persen menjadi USD14,95 per ounce dan platinum naik 0,2 persen menjadi USD885,15 per ounce. Palladium tergelincir 0,5 persen menjadi USD1.394,35 per ounce, setelah melonjak 3,9 persen ke level tertinggi dua minggu, yakni USD1.406,81 per ounce pada sesi sebelumnya. (ef)

Sumber : Admin