Rebound Yiled Obligasi AS dan Revisi ke Bawah Ekonomi RI Oleh IMF Potensial Tekan Rupiah
Thursday, April 08, 2021       09:24 WIB

Ipotnews - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diprediksi melemah tipis pada hari ini, Kamis (8/4). Selain rebound yield obligasi AS, revisi ke bawah dari IMF terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 menjadi sentimen negatif bagi mata uang Garuda.
Mengutip data Bloomberg, Kamis (8/4) pukul 09.15 WIB, kurs rupiah diperdagangkan pada level Rp14.545 per dolar AS, turun 50 poin atau 0,34% dibandingkan posisi di penutupan pasar spot pada Rabu kemarin (7/4) di level Rp14.495 per dolar AS.
Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra mengatakan pagi ini terlihat yield obligasi AS tenor 10 tahun rebound ke area 1,67%. Sehari sebelumnya sempat menyentuh kisaran 1,63%. "Rebound nya yield Treasury AS ini bisa mendorong pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini," kata Ariston saat dihubungi Ipotnews.
Selain itu, penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021 oleh IMF dari 4,8% menjadi 4,3% juga bisa menjadi isu yang menekan rupiah hari ini.
Setelah terkontraksi 3,3% (proyeksi) di 2020, World Economic Outlook IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global sebesar 6% di 2021, naik dari 5,5% dari proyeksi bulan Januari. Sedangkan untuk 2022, diperkirakan ekonomi dunia naik 4,4% dibanding proyeksi sebelumnya 4,2%. Sementara itu untuk Indonesia, pertumbuhan ekonomi 2021 diperkirakan di 4,3%, lebih rendah dibanding proyeksi Januari sebesar 4,8%. Untuk 2022, PDB Indonesia diperkirakan tumbuh 5,8%, di bawah proyeksi Januari sebesar 5,8%.
Tapi di sisi lain, pasar masih optimis terhadap pemulihan ekonomi global. Terlihat beberapa bursa saham global masih menguat. Ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah tidak terlalu dalam hari ini.
"Potensi kisaran kurs rupiah hari ini adalah Rp14.480 - Rp14.530 per dolar AS," tutup Ariston.(Adhitya)

Sumber : admin