Rekor Tertinggi Klaim Pengangguran AS Dorong Potensi Stimulus, Emas Bersinar
Friday, March 27, 2020       03:49 WIB

Ipotnews - Harga emas melonjak ke level tertinggi dua pekan, Kamis, setelah rekor kenaikan klaim pengangguran di Amerika menekan dolar dan mendorong ekspektasi stimulus lebih lanjut untuk meredam gangguan ekonomi global akibat pandemi virus korona.
Harga emas di pasar spot melesat 1,1% menjadi USD1.631,05 per ounce pada pukul 24.56 WIB, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Kamis (26/3) atau Jumat (27/3) dini harI WIB.
"Lebih banyak negara diprediksi merilis semacam paket stimulus yang merupakan peristiwa besar bagi emas. Selain itu, klaim pengangguran melonjak. Itu memberi tahu para investor bahwa QE akan memiliki umur yang lebih panjang," kata Michael Matousek, Kepala Trader US Global Investors.
Sejumlah bank sentral beralih ke pelonggaran kuantitatif (QE), atau pembelian besar-besaran obligasi pemerintah dan aset keuangan lainnya untuk memompa uang ke dalam perekonomian.
Data menunjukkan rekor tertinggi lebih dari 3 juta warga Amerika mengajukan klaim untuk tunjangan pengangguran pada pekan lalu, ketika langkah ketat untuk menahan pandemi virus korona memukul aktivitas ekonomi.
"Ini indikasi bahwa segala sesuatu melambat secara dramatis. Data buruk yang bisa kita dapatkan saat ini, pasar bakal merespons dengan baik, karena itu memberikan lebih banyak amunisi bagi The Fed untuk terus memberikan rangsangan," kata Matousek.
Dolar jatuh ke level terendah satu pekan dekat terhadap rival utamanya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Pasar saham Wall Street melonjak karena investor berspekulasi pada langkah-langkah stimulus lebih lanjut.
Senat AS, Rabu, sangat mendukung RUU paket stimulus senilai USD2 triliun yang bertujuan untuk membantu pekerja yang menganggur dan industri yang dirugikan oleh wabah tersebut.
Itu terjadi setelah Federal Reserve, Senin, mengatakan akan membeli sebanyak mungkin obligasi yang diperlukan untuk menstabilkan pasar keuangan dan memberikan pinjaman langsung kepada perusahaan.
"Langkah luar biasa oleh The Fed pekan ini, termasuk membuka tutup ukuran pembelian aset dan membeli obligasi, bakal mendorong suku bunga riil lebih dalam ke wilayah negatif, dan pada gilirannya mendukung permintaan untuk aset nyata seperti emas," kata analis UBS Giovanni Staunovo.
Pelaku pasar emas tetap khawatir tentang tekanan pasokan menyusul perbedaan tajam harga di London dan New York karena virus korona menghentikan aktivitas pengilangan logam mulia.
Operator  exchange  Amerika, CME Group, Selasa, mengumumkan kontrak berjangka emas baru untuk memerangi volatilitas harga yang disebabkan penutupan jalur pasokan emas, tetapi para pedagang dan bankir mengatakan itu tidak akan segera menenangkan pasar.
Emas berjangka Amerika ditutup melejit 1,1% menjadi USD1.651,20 per ounce, dan bertahan di atas kontrak spot London.
Palladium naik 0,9% menjadi USD2.336,62 per ounce, sehari setelah membukukan lonjakan harian terbesar sejak 1997 karena  lockdown  di produsen utama Afrika Selatan memperburuk masalah pasokan.
Platinum tergelincir 0,8% menjadi USD732,07 per ounce, sedangkan perak naik 0,2% menjadi USD14,45 per ounce. (ef)

Sumber : Admin