Reli Dolar Tertahan Jelang Pengumuman Data Klaim Pengangguran Amerika
Thursday, March 26, 2020       15:54 WIB

Ipotnews - Dolar jatuh terhadap yen dan euro, Kamis, menjelang rilis data Amerika yang diperkirakan menunjukkan lonjakan klaim tunjangan pengangguran karena perusahaan memberhentikan pekerjanya akibat penyebaran cepat virus korona.
Poundsterling memperpanjang penurunan terhadap euro dan dolar AS karena kekhawatiran Inggris tidak siap untuk menangani sejumlah kasus virus korona, ketika sistem  healthcare  di Italia dan Spanyol sudah kewalahan, demikian laporan  Reuters , di Tokyo, Kamis (26/3).
Dolar Australia dan Selandia Baru, yang keduanya terkait erat dengan perdagangan komoditas global, merosot terhadap  greenback  karena para pedagang menghindari mengambil risiko yang berlebihan.
Investor menyambut baik pengesahan paket stimulus Amerika Serikat senilai USD2 triliun untuk mengimbangi dampak ekonomi akibat pandemi virus korona, tetapi sudah ada indikasi bahwa beberapa negara bagian AS akan membutuhkan lebih banyak anggaran bagi pasokan medis ketika sistem layanan kesehatan berjuang untuk mengatasinya.
"Mungkin sulit bagi pasar untuk mencerna klaim pengangguran mingguan," kata Tohru Sasaki, Kepala Riset JP Morgan Securities di Tokyo.
"Angkanya diperkirakan memburuk dan diperhitungkan sampai batas tertentu, tetapi ada orang yang berpikir ini akan semakin buruk. Pada akhirnya, itu dapat mendukung dolar karena investor memilih untuk membawa pulang uang mereka."
Dolar turun 0,69% menjadi 110,47 yen pada sesi Kamis. Terhadap franc Swiss, dolar melemah 0,34% menjadi 0,9739.
Sterling sedikit berubah di posisi USD1,1875 tetapi turun 0,45% menjadi 92,02 pence per euro. Pound merosot di awal perdagangan Asia setelah pemerintah Inggris mengatakan jumlah total kasus virus korona di negara itu naik menjadi 9.529, Rabu, dari 8.077 hari sebelumnya.
Klaim pengangguran mingguan AS yang akan dirilis Kamis, diperkirakan meningkat menjadi sekitar satu juta, yang akan jauh di atas level tertinggi sebelumnya yang terlihat selama krisis keuangan global.
Beberapa analis mengatakan klaim pengangguran bahkan bisa melampaui satu juta karena perusahaan diperkirakan mengurangi pekerjanya dengan cepat.
Pembatasan ekstrim pada pergerakan individu yang ditujukan untuk memperlambat penyebaran virus korona secara luas diperkirakan menyebabkan resesi global.
Chairman Federal Reserve, Jerome Powell, dijadwalkan berbicara di televisi Amerika pada pukul 11.00 GMT, yang dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang respons pembuat kebijakan terhadap pandemi tersebut.
Senat AS menyetujui paket darurat senilai USD2 triliun, Rabu, dan Presiden Donald Trump diperkirakan dengan cepat menandatangani RUU tersebut menjadi undang-undang setelah pemungutan suara di DPR, Jumat.
Euro menguat 0,31% menjadi USD1,0912 pada sesi Kamis. Mata uang tunggal itu mempertahan kenaikan terhadap franc Swiss, diperdagangkan pada posisi 1,0631.
Ekonomi Singapura mengalami kontraksi terbesar dalam satu dekade pada kuartal pertama, menurut data yang diumumkan hari ini, ketika pandemi virus korona mendorong negara itu untuk memotong proyeksi PDB setahun penuh dan memperkirakan resesi yang dalam.
Dolar Singapura, yang sudah mencapai level terendah dalam lebih dari 10 tahun, Senin, hampir tidak bergerak setelah data PDB itu dirilis. Namun, angka tersebut kemungkinan akan memperkuat kekhawatiran bahwa aktivitas global bakal berkontraksi tajam pada semester pertama tahun ini. Singapura adalah salah satu ekonomi paling terbuka di dunia.
Dolar Australia turun 0,43% menjadi USD0,5934, sedangkan dolar Selandia Baru berkurang 0,24% menjadi USD0,5837.
Baik Aussie dan kiwi sama-sama jatuh ke posisi terendah multi-tahun, awal bulan ini, karena investor yang ketar-ketir melikuidasi posisi mereka dan lebih memilih untuk memegang uang tunai dalam  greenback . (ef)

Sumber : Admin