Reli Empat Sesi Euro Mulai Kehabisan Tenaga, Dolar Berbalik ke Jalur Apresiasi
Friday, May 22, 2020       05:35 WIB

Ipotnews - Dolar bergerak lebih tinggi terhadap sekeranjang mata uang, Kamis, setelah investor menimbang dampak dari penguncian ekonomi global, dan reli euro selama empat hari yang didorong optimisme tentang persatuan fiskal di Eropa mulai kehabisan tenaga.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kekuatan  greenback  terhadap sekeranjang enam mata uang utama, menguat 0,24% menjadi 99,367 pada akhir perdagangan, demikian laporan  Reuters  dan  Xinhua,  di New York, Kamis (21/5) atau Jumat (22/5) pagi WIB.
Data makro yang dirilis Kamis menunjukkan 2,38 juta warga Amerika mengajukan tunjangan pengangguran pekan lalu, menurut Departemen Tenaga Kerja, karena tekanan dari wabah virus korona memicu gelombang PHK, menunjuk ke bulan lain kehilangan pekerjaan yang mengejutkan pada Mei.
Selama sembilan pekan terakhir, lebih dari 38 juta warga Amerika mengajukan tunjangan pengangguran.
Sementara itu, perusahaan swasta AS melaporkan tingkat kontraksi aktivitas sedikit lebih lambatpada Mei, ketika ekonomi mulai dibuka kembali, menurut IHS Markit, Kamis.
Indeks Pembelian Manajar (PMI) IHS Markit Flash Amerika mencatat 36,4 di pada Mei, naik dari 27,0 di bulan sebelumnya.
Dolar, yang menarik investor pada saat terjadi ketidakpastian ekonomi, melemah sejak mencapai level tertinggi lebih dari tiga tahun pada Maret karena intervensi bank sentral mengurangi kekurangan dolar internasional dan investor cenderung ke arah aset berisiko.
"Dolar AS merosot ke ujung bawah kisaran perdagangan yang ada selama beberapa pekan karena pasar menelaah penguncian ekonomi global," kata Kepala Strategi Valas Scotia Bank, Shaun Osborne.
"Kami pikir ruang untuk pelemahan tambahan kemungkinan terbatas kecuali beberapa dinamika fundamental baru muncul untuk mendorong perdagangan."
Ketegangan China-AS meningkat, dengan Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat akan bereaksi keras jika China memberlakukan undang-undang keamanan nasional untuk Hong Kong sebagai respons atas protes pro-demokrasi tahun lalu yang kerap disertai aksi kekerasan, mendukung dolar.
Euro, yang melejit 1,6% selama empat sesi terakhir, dibantu oleh proposal Prancis-Jerman baru-baru ini untuk dana pemulihan 500 miliar euro (USD543 miliar) yang menawarkan hibah ke daerah dan sektor yang paling terpukul pandemi virus korona, tercatat 0,21% lebih rendah menjadi USD1,0956.
Poundsterling mendekati datar terhadap dolar tetapi tetap di bawah tekanan di tengah kekhawatiran bahwa Bank of England bakal memangkas suku bunga di bawah nol.
Pada akhir perdagangan di New York, pound naik tipis menjadi USD1,2235 dari USD1,2230 di sesi sebelumnya. Dolar Australia jatuh ke posisi USD0,6564 dari USD0,6600.
Dolar AS dibeli 107,58 yen, lebih tinggi dari 107,48 yen. Sementara,  greenback  menguat jadi 0,9701 franc Swiss dari 0,9647 franc Swiss, dan naik ke level 1,3947 dolar Kanada dari 1,3891 dolar Kanada. (ef)

Sumber : Admin