Rupiah Tertekan Penurunan Signifikan Data Klaim Pengangguran USA  
Thursday, November 25, 2021       16:34 WIB

Ipotnews - Jumlah klaim tunjangan pengangguran Amerika Serikat (AS) turun ke level terendah dalam 52 tahun terakhir. Ini membuat indeks dolar AS menguat dan rupiah terdepresiasi pads sore ini.
Mengutip data Bloomberg, Kamis (25/11) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup pada level Rp14.287 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan pelemahan 22 poin atau 0,16% apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Rabu sore kemarin (24/11) di level Rp14.265 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menilai, membaiknya data pengangguran AS dan tingginya inflasi membuat dolar terus menguat. "Ini menjadi penyebab utama kenapa rupiah melemah hari ini," kata Ibrahim saat dihubungi Ipotnews, Kamis sore.
Jumlah klaim tunjangan pengangguran Amerika Serikat (AS) turun ke level terendah dalam 52 tahun terakhir. Ini menunjukkan peningkatan perekonomian AS dalam satu tahun terakhir meski negara tersebut dilanda kekurangan rantai pasok, inflasi tinggi dan pandemi.
Klaim awal untuk tunjangan pengangguran di AS turun 71.000 menjadi 199.000 klaim untuk pekan yang berakhir 20 November 2021. Angka tersebut merupakan level terendah sejak pertengahan November 1969.
Namun penurunan data yang dilaporkan Departemen Tenaga Kerja AS pada Rabu (24/11), sulit menyesuaikan dengan data fluktuasi musiman sepanjang tahun ini. Namun, pasar tenaga kerja semakin ketat, dengan jumlah pengangguran menyusut pada pertengahan November 2021 ke level terkecil sejak Maret 2020.
Indikator penguatan ekonomi dikonfirmasi oleh data lain yang menunjukkan tingkat belanja konsumen yang kuat di bulan Oktober serta pesanan bisnis untuk peralatan, tidak termasuk transportasi. Tetapi kenaikan harga tetap sangat tinggi, dengan inflasi tahunan melonjak paling tinggi dalam hampir 31 tahun.
Dari dalam negeri, Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan memerintahkan DPR dan pemerintah memperbaiki UU Cipta Kerja dalam jangka waktu 2 tahun ke depan. Bila tidak diperbaiki, maka UU yang direvisi oleh UU Cipta Kerja dianggap berlaku kembali.
"Ini sedikit menjadi sentimen negatif bagi kurs rupiah pada sore ini," tutup Ibrahim.
(Adhitya)

Sumber : Admin