Saat Pandemi, Reksa Dana Pendapatan Tetap Lebih Unggul Dari Reksa Dana Saham
Sunday, October 04, 2020       15:56 WIB

Ipotnews - Dalam kondisi pandemi virus korona, kinerja reksa dana pendapatan tetap menunjukkan kinerja yang lebih unggul dibanding reksa dana saham. Walau demikian, investor tetap harus melakukan diversifikasi investasi dengan tepat.
Vice President, Sales anda Distribution Ashmore Asset Management Indonesia, Felicia Iskandarmengatakan kondisi pandemi virus corona membuat sejumlah bank sentral di seluruh dunia menurunkan suku bunga acuan. Kondisi ini juga terjadi di Indonesia. "Hal ini membuat reksa dana pendapatan menjadi lebih unggul dari reksa dana saham," kata Felicia dalam Webinar Festi Fund 2020, Minggu (4/10).
Walau demikian, Felicia mengingatkan pada dasarnya sifat reksa dana pendapatan tetap berbeda dengan reksa dana saham. Reksa dana pendapatan tetap lebih bersifat untuk memenuhi kebutuhan investor yang bersifat jangka menengah antara 3-7 tahun. Sementara reksa dana saham lebih untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang, biasanya lebih dari 10 tahun.
"Kuncinya ada pada diversifikasi portofolio investasi. Walaupun anda misalkan investor yang berorientasi jangka panjang, maka investasi di reksa dana saham cukup 60%. Sisanya 40% di reksa dana pendapatan tetap. Jangan semua di satu keranjang yang sama," jelas Felicia.
Reksa dana pendapatan tetap bisa memiliki selisih imbal hasil yang lumayan besar dengan instrumen investasi deposito. Ini karena kebanyakan dana nasabah yang membeli reksa dana pendapatan tetap mayoritas ditempatkan ke Surat Utang Negara (SUN). "Jadi resiko likuiditasnya kecil karena kemungkinan negara mengalami gagal bayar juga sangat kecil," tutur Felicia.
Felicia memberikan tips bagi para investor yang mau berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap. Melalui aplikasi IPOT milik PT IndoPremier Sekuritas, investor bisa melacak siapa saja 20 terbesar Manajer Investasi yang memiliki dana kelolaan terbesar. Besaran dana kelolaan menjadi indikator penting karena itu mencerminkan tingkat kepercayaan para investor secara umum terhadap performa MI tersebut.
"Jadi jangan terbalik menyeleksi berdasarkan performa produk atau iming-iming imbal hasilnya, tetapi lihat rekam jejak capaian dana kelolaannya, misalkan dalam tiga tahun terakhir," tutur Felicia.
PT Ashmore Asset Management Indonesia saat ini memiliki dana kelolaan Rp14,75 triliun. Berdasarkan nilai aset yang dikelola (AUM) Ashmore saat ini berada di peringkat 14 dari 20 terbesar MI. (Adhitya)

Sumber : Admin