Saham Menggeliat di Tengah Harapan Perlambatan Virus, Kilau Emas Memudar
Tuesday, April 07, 2020       15:36 WIB

Ipotnews - Harga emas turun, Selasa, dari level tertinggi satu bulan karena ekuitas menguat di tengah tanda-tanda perlambatan dalam kasus virus korona, tetapi kekhawatiran atas dampak ekonomi dari pandemi tersebut membatasi kejatuhannya.
Harga emas di pasar spot melemah 0,5% menjadi USD1.654,26 per ounce pada pukul 14.35 WIB, setelah melejit ke tingkat tertinggi satu bulan, yakni USD1.671,40 per ounce, di awal sesi, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Selasa (7/4). Logam kuning itu melonjak sebanyaknya 2,8% pada sesi Senin.
Pelemahan itu memang sudah diperkirakan, kata Michael McCarthy, Kepala Strategi CMC Markets.
"Tetapi cukup jelas bahwa tren dalam jangka pendek menguat. Kenaikan ekuitas tidak membebani emas karena reli emalam di samping saham...tampaknya ada kerusakan serius dalam korelasi terbalik antara emas dan aset pertumbuhan."
Pasar saham Asia menggeliat mengikuti kenaikan bursa Wall Street didorong tanda-tanda perlambatan kematian akibat virus korona.
Amerika Serikat bersiap-siap menghadapi pekan terberatnya saat angka kematian meningkat di atas 10.000, sementara di seberang Atlantik, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, menjalani perawatan intensif (ICU) setelah gejala virus korona-nya memburuk.
Katalis pendukung  bullion  adalah laporan bahwa Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan mengumumkan keadaan darurat bagi ibukota, Tokyo, dan enam prefektur lainnya.
Lingkungan suku bunga yang rendah dan kekhawatiran ekonomi yang lebih tinggi akan mendorong harga emas menembus level USD1.700 dalam beberapa pekan dan bulan mendatang, kata McCarthy.
Dalam upaya untuk memompa uang ke ekonomi yang dihantam wabah tersebut, bank sentral bergerak menuju pelonggaran kuantitatif, atau pembelian besar-besaran obligasi pemerintah dan aset keuangan lainnya.
Di sisi teknikal, harga emas akan menghadapi resistance di level USD1.680 dan lebih lanjut di posisi USD1.700 per ounce, kata Jeffrey Halley, analis OANDA.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat naik 0,9% menjadi USD1.709,40 per ounce, memperpanjang kepemimpinan atas harga spot London, menandakan kekhawatiran pasar bahwa penutupan pengilangan dan kendala logistik dapat menghambat pengiriman  bullion  ke Amerika Serikat untuk memenuhi persyaratan kontrak.
Logam lainnya, palladium melambung 2,4% menjadi USD2.206,31 per ounce, sedangkan platinum naik 1% menjadi USD742,33 per ounce. Perak melejit 1,7% menjadi USD15,24 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi lebih dari tiga pekan di awal sesi. (ef)

Sumber : Admin