Saham Teknologi Motori Penguatan Wall Street, Nasdaq Melonjak 1,2%
Wednesday, September 16, 2020       04:21 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street melesat, Selasa, membangun kinerja yang kuat dari sesi sebelumnya, didukung keuntungan pasar yang luas dan data ekonomi yang solid.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup naik 0,52% atau 17,66 poin menjadi 3.401,20 dan Nasdaq Composite Index melonjak 1,21% atau 133,67 poin menjadi 11.190,32, demikian laporan   CNBC   dan  AFP,  di New York, Selasa (15/9) atau Rabu (16/9) pagi WIB.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average ditutup tepat di atas garis datar, naik tipis 2,27 poin atau 0,01% menjadi 27.995,60 setelah menguat sebanyaknya 237 poin.
"Pasar masih menguji sejumlah hal setelah aksi jual beberapa pekan terakhir," kata analis Briefing.com, Patrick O'Hare. "Pasar sedang mencoba untuk melihat apakah rebound ini akan bertahan."
Microsoft melonjak 1,6%. Amazon dan Alphabet masing-masing naik 1,7%. Netflix melambung 4,1% dan Facebook ditutup lebih tinggi 2,4%. Saham Tesla, sementara itu, meroket 7,2% setelah meningkat lebih dari 12% pada sesi Senin. Selasa menandai kinerja solid kedua berturut-turut bagi Raksasa Teknologi setelah aksi jual tajam kelompok itu, pekan lalu, yang menekan pasar lebih luas.
Bagian lain dari pasar juga berpartisipasi dalam kenaikan sesi Selasa. Sektor real estate dan utilitas S&P 500 masing-masing naik 1,4% dan 0,7%. Material, industri dan perawatan kesehatan juga bergerak lebih tinggi.
"Pasar melakukan yang terbaik untuk membuktikan bahwa membeli saat terjadi penurunan masih populer," kata Frank Cappelleri, Direktur Instinet.
"Intinya adalah pasar terus memiliki partisipasi yang luas. Dan itu adalah karakteristik yang paling penting untuk dipertahankan ke depan."
Namun, saham perbankan mengalami tekanan, dengan Citigroup turun 0,9%. JPMorgan Chase merosot lebih dari 3% dan Bank of America ditutup 1,8% lebih rendah. Goldman Sachs mengakhiri sesi dengan turun 1,7%. Kerugian di JPMorgan dan Goldman membebani langkah Dow.
Pasar yang lebih luas juga mendapat dorongan setelah China melaporkan peningkatan penjualan ritel pertamanya untuk tahun ini. Biro Statistik Nasional negara itu mengatakan penjualan ritel naik 0,5% pada Agustus.
Ini menempatkan China "di jalur untuk kembali ke tingkat pertumbuhan pra-virus sebelum akhir tahun," kata Julian Evans-Pritchard, Ekonom Senior Capital Economics.
"Penjualan ritel melampaui level 2019 untuk pertama kali sejak wabah Covid-19, sementara investasi dan pertumbuhan output terus menguat" bulan lalu.
Di Amerika Serikat, indeks Manufaktur Empire State berada di posisi 17 untuk September, rebound dari 3,7 pada Agustus. Ekonom yang disurvei  Dow Jones  memperkirakan angka 7.
Penguatan Selasa terjadi setelah indeks utama Wall Street melesat lebih dari 1% pada sesi Senin, didorong banyaknya aktivitas kesepakatan dan reli di saham teknologi. Harapan seputar potensi vaksin virus korona juga mengangkat sentimen pada sesi Senin.
"Terlepas dari situasinya, terlepas dari sektornya, komitmen besar dan merger besar cenderung menunjukkan keyakinan, dan kita akan menganggapnya sebagai tanda positif," kata Jeff Buchbinder, analis LPL Financial.
Pedagang juga melihat ke depan untuk Federal Reserve yang akan menyimpulkan pertemuan kebijakan dua hari, Rabu. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:42 WIB
Indonesia Market Summary (25/04/2024)
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:33 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham FOLK, Beli dan Jual
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:27 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan BRIS
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:22 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan WTON
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:19 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of NIKL
Thursday, Apr 25, 2024 - 16:58 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham BJBR, Beli