Sambut Rilis Kinerja Emiten 3Q20, Investor Disarankan Lirik ETF Pekat Saham Perbankan
Friday, October 23, 2020       09:23 WIB

Ipotnews - Investor disarankan melirik ETF dengan kandungan saham perbankan yang pekat, seiring bakal dirilisnya lapaoran kinerja kuartal III 2020 (3Q20), di mana salah satu emiten perbankan - Bank Tabungan Negara () - telah mengumumkan kinerja yang lebih moncer dari perkiraan.
ETF Desk Indo Premier Sekuritas dalam ETF Morning Notes-nya pagi ini, Jumat (23/10), menyatakan pergerakan IHSG hari ini akan banyak dipengaruhi oleh laporan keuangan 3Q20. "Sektor perbankan masih menjadi perhatian, telah mencatatkan laporan keuangan 3Q20 yang lebih baik dibandingkan konsensus, sementara bank lain (, , ) diperkirakan akan mengeluarkan laporan keuangan di minggu depan," tutur catatan itu.
Seperti sebelumnya, ETF Desk, menyarankan investor tetap selektif dan defensif dengan memilih ETF berbasis indeks luas (broadbased) /XIIT (IDX30) juga, , (LQ45) yang cenderung memiliki volatilitas lebih rendah dibandingkan pasar. Namun, juga, investor diharapkan melihat pergerakan sektor perbankan yang dimiliki dengan posisi overweight di beberapa ETF kelolaan Indo Premier Investment Management ( IPIM ) seperti (SriKehati) dan ( MSCI Indo Large Cap).
Sebelumnya, dinihari WIB tadi, bursa Wall Street ditutup menguat masih dengan perkembangan negosiasi stimulus fiskal antara DPR yang dikuasai Demokrat dan Gedung Putih. Selain itu pergerakan juga didorong oleh laporan keuangan beberapa emiten seperti Tesla dan Coca-Cola, di mana Tesla mencatat EPS diatas konsensus dan Coca-Cola mencatat penjualan yang lebih baik dari estimasi. Investor juga menunggu perkembangan pemilihan Presiden pada 3 November dan debat yang akan dilakukan Kamis malam waktu setempat atau Jumat pagi ini WIB.
Pagi ini, bursa Asia pagi ini dibuka bervariasi mengikuti perkembangan kasus positif Covid-19 di Asia setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memberi persetujuan ke Gilead Sciences untuk vaksin Remdesivir dan perkembangan stimulus di Amerika.
Adapun pasar domestik masih akan dipengaruhi pergerakan regional dan hasil laporan keuangan kuartal 3 yang mulai dikeluarkan di minggu ini.
: 9M20, Laba bersih Rp1.2tn (+39.7% yoy). Penurunan beban bunga, biaya provisi yang menurun dan efisiensi menjadi pendorong meningkatnya laba bersih.
: 9M20, Laba bersih tercatat Rp5.51tn (-1.2% yoy), Pendapatan Rp32tn (+0.31% yoy). Kenaikan pendapatan didorong oleh penjualan dalam negeri sebesar 95% dari total pendapatan. Laba menurun akibat beban marketing yang meningkat 7.96% menjadi Rp6.59tn.
: 3Q20, Rugi bersih Rp617mn, penjualan bersih tercatat Rp3.3tn (-57% yoy). 3Q20 SSSG tercatat di -40% Hal ini terjadi akibat PSBB di Jakarta. juga melakukan efisiensi berupa pemotongan gaji karyawan dan negosiasi keringanan sewa.
Covid-19 Update: Indonesia, Positif: 377,541 Kasus; Sembuh: 301,006 Kasus; Meninggal: 12,959 Kasus.*Data per 22/10/20

Sumber : admin