Sektor Plantation Pulih, AALI Berpotensi Naik 17 Persen Dan LSIP Naik 18 Persen
Tuesday, November 12, 2019       11:06 WIB

Ipotnews - Sektor plantation ke depan akan mengalami pemulihan. Analis PT Indo Premier Sekuritas Frederick Daniel memperkirakan harga saham berpotensi naik +18 persen dan harga saham berpotensi naik 17 persen.
Hal tersebut berdasarkan sensitifitas harga CPO yang diperkirakan akan mencapai level 2.700 ringgit malaysia per ton sebagaimana diproyeksikan oleh pakar industri CPO Thomas Mielke, James Fry dan Dorab Mistry saat presentasi pada forum Indonesia Palm Oil Conference ( IPOC ) yang berlangsung di Bali baru-baru ini.
Produksi CPO akan tumbuh melambat pada 2020. Akan terjadi defisit (sebagian besar pada semester pertama 2020). Stok minyak sawit akan turun dan selanjutnya harga akan terkerek naik.
Harga CPO akan naik di atas 2.700 ringgit malaysia per ton atau setara USD650 per ton.
"Semua itu tampaknya tergantung pada komitmen dan kebijakan bio diesel pemerintah Indonesia," kata Frederick Daniel.
Menurutnya harga CPO akan bangkit dan menguat setiap turun di bawah harga minyak Brent. Namun demikian dengan koreksi harga minyak Brent belakangan ini dan kenaikan harga minyak sawit, gap antara minyak sawit dan minyak mentah melebar.
Daniel mengutip pakar industri CPO, Thomas Mielke dan Dorab Mistry, bahwa progam B30 tidak akan memenuh target secara penuh. Hingga akhir 2020 diperkirakan sebesar 9,6 juta kilo liter.
Kata Daniel, menurut kedua pakar tersebut, pada 1H20, pelaksanaan B30 akan menciptakan defisit di pasar dan mendorong harga CPO lebih tinggi. Namun karena gap terhadap minyak mentah melebar, pelaksanaan program B-30 akan menjadi mahal yang diyakini Mielke dan Mistry akan membuat pemerintah Indonesia mengurangi rasio pencampuran dan konsumsi bio-diesel.
"Dengan demikian harga CPO kemungkinan akan turun pada semester kedua 2020 (2H20)," lanjut Daniel.
Daniel melanjutkan tiap kenaikan CPO sebesar 100 ringgit malaysia per ton dari harga saat ini akan mendongkrak proyeksi laba pada 2020 sebesar 11,4 persen dan laba naik 20,9 persen.
"Kami mencatat bahwa saat ini harga saham dan ini mencerminkan harga CPO di kisaran 2.500 ringgit malaysia per ton," ujarnya.
(Riset Indo Premier Sekuritas)
Sensitifitas harga CPO terhadap target harga dan
 Sumber: Indo Premier 
.
Sensitifitas harga CPO terhadap P/E20 dan
 Sumber: Indo Premier 
.
Harga CPO akan naik ketika penurunannya sudah di bawah harga minyak Brent

 Sumber: LMC International 

Sumber : admin