Selain BTN, OJK Buka Opsi Investor Lain Bagi Bank Muamalat
Tuesday, August 06, 2024       10:34 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan bahwa opsi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. ( BBTN ) mengakuisisi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. (BMI) belum batal total. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan hal tersebut saat menjawab terkait surat permohonan akuisisi BTN, dalam rangka melepas unit usaha syariahnya (UUS) BTN Syariah.
Dian mengatakan bahwa sejak awal, pihaknya belum pernah menerima permohonan resmi terkait rencana BTN mengakuisisi BMI. Namun, ia mengakui sudah dilakukan pembicaraan berulang kali terkait opsi tersebut, guna mematangkan konsepnya.
Dian mengatakan ada banyak pihak yang terlibat dalam opsi ini, karena BTN merupakan bank BUMN dan BMI memiliki posisi yang cukup strategis.
"Sehingga memang upaya yang untuk melakukan merger yang dicoba dilakukan oleh BTN dan BMI, merupakan suatu upaya yang positif, yang mungkin nanti saya melihatnya belum over, yang mungkin saja terjadi pada ketika analisis dan lain sebagainya sudah disempurnakan," katanya dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK secara virtual, Senin (5/8/2024).
Namun demikian, Dian mengatakan OJK tetap terbuka jika investor lain hendak masuk ke BMI. Sebab katanya, selama ini belum mengikat secara yuridis.
Seperti diketahui, BTN sedang membidik bank syariah lain untuk menjadi "cangkang" sebagai bagian dari proses pelepasan BTN Syariah untuk berdiri menjadi bank umum syariah (BUS). Usai menyatakan belum dapat melanjutkan akuisisi BMI di hadapan Komisi VI DPR RI, BTN kini sedang dalam proses uji kelayakan atau due diligence dengan bank swasta syariah opsi lain.
Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu mengatakan bahwa ada beberapa opsi bank syariah yang dilirik pihaknya, dan sedang condong ke satu bank. Namun, ia enggan memberitahu bank syariah yang mana.
"Oh ada [opsi bank syariah lain], pasti ada dong. Kita kan nggak mungkin [spin off], nggak sesuai ketentuan. Pasti lo nanya siapa kan, gue rahasiain dulu dong. Kita upayakan tahun ini sih," ujar Nixon selepas acara Akad Massal KPR & KUR BTN di Perumahan Pesona Kahuripan 9, Kabupaten Bogor, Rabu (31/7/2024) lalu.
Di sisi lain, Nixon menyebut bahwa akuisisi BMI diputuskan untuk "belum dapat dilanjutkan." Ketika ditanya apakah BTN sudah final tidak mengakuisisi bank syariah tertua RI itu, ia mengatakan pihaknya "sampai hari ini belum dapat melanjutkan" rencana akuisisi.
Nixon mengatakan sulit untuk memprediksi kemungkinan melanjutkan akuisisi BMI di masa depan. Itu berdasarkan kondisi neraca keuangan BMI yang bisa saja membaik atau ada keputusan lain dari BTN di kemudian hari.
"Tapi sampai hari ini, kami sudah menyurati [ BUMN , OJK, dan BPKH ], kami belum dapat melanjutkan. Jadi bahasa terangnya, seluruh konsultan yang bekerja disana udah kita tarik mundur," ujar Nixon.
Seperti diberitakan sebelumnya, sumber CNBC Indonesia mengatakan bahwa BTN kini telah beralih ke PT Bank Victoria Syariah (BVS) dan sedang dalam due diligence. Nilai transaksi tersebut dikabarkan mencapai Rp1,7 triliun.
Proses due diligence ini ditargetkan dapat selesai pada bulan Juni lalu, agar proses akuisisi dapat rampung pada bulan Oktober mendatang. Dengan begitu, BTN membidik dapat menyampaikan proposal untuk merger ke OJK pada bulan September.
(fsd/fsd)

Sumber : www.cnbcindonesia.com