Sentimen Terangkat Kemajuan Perundingan Stimulus, Wall Street Sumringah
Friday, October 23, 2020       04:39 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street menguat, Kamis, setelah  trader  mempertimbangkan pernyataan terbaru Ketua DPR Nancy Pelosi tentang negosiasi stimulus fiskal Amerika Serikat.
Dow Jones Industrial Average ditutup 152,84 poin lebih tinggi, atau 0,54%, menjadi 28.363,66, demikian laporan   CNBC  dan  AFP,  di New York, Kamis (22/10) atau Jumat (23/10) pagi WIB. Sebelumnya pada hari itu, Dow turun sebanyaknya 170 poin.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 naik 0,52% atau 17,93 poin menjadi 3.453,49 sedangkan Nasdaq Composite Index meningkat naik 0,19% atau 21,31 poin menjadi 11.506,01.
Perbankan memimpin kenaikan pada sesi Kamis karena imbal hasil US Treasury 10-tahun mencapai level tertinggi empat bulan. JPMorgan Chase dan Morgan Stanley masing-masing melesat 3,5% dan 2,8%. Citigroup melonjak 2,2%.
Kamis, Pelosi mengatakan kesepakatan tentang bantuan virus korona yang baru "hampir sampai". Dia juga berkata: "Jika kita tidak membuat kemajuan, saya tidak akan menghabiskan lima detik dalam percakapan ini. Ini tidak lain adalah menurut saya upaya yang serius. Saya yakin kedua belah pihak ingin mencapai kesepakatan."
Pastinya, Pelosi mencatat, kedua belah pihak belum mencapai kesepakatan tentang beberapa masalah utama, termasuk pendanaan negara bagian dan lokal. Dia juga memperingatkan bahwa dibutuhkan "beberapa saat" bagi anggota parlemen untuk benar-benar menulis dan memberikan suara pada setiap RUU bantuan.
"Dengan tidak adanya akhir yang jelas dari pandemi yang ada dalam pandangan, ekonomi membutuhkan dukungan fiskal tambahan yang akan berlangsung selama beberapa bulan," kata Prajakta Bhide, analis MRB Partners.
"Pengesahan stimulus fiskal tambahan yang cukup besar pada awal tahun depan, dan kontrol yang lebih baik atas pandemi Covid-19 tahun depan melalui persetujuan solusi medis yang tepat waktu akan sangat penting guna memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan pada 2021."
Sejumlah ekonom mengatakan Amerika membutuhkan lebih banyak belanja fiskal untuk mengatasi kehancuran akibat pandemi Covid-19, meski penurunan klaim pengangguran mingguan yang lebih baik dari perkiraan mungkin telah meningkatkan sentimen.
Laporan Keuangan
Sejumlah perusahaan merilis laporan keuangan kuartal ketiga, Rabu, dengan pabrikan mobil listrik, Tesla, dan Coca-Cola mengumumkan kinerja terbarunya.
Bos Tesla, Elon Musk, melaporkan keuntungan lima kuartal berturut-turut, membukukan laba per saham 76 sen versus perkiraan konsensus 57 sen yang diprediksi analis yang disurvei Refinitiv. Perusahaan itu melaporkan telah mengirimkan 139.300 kendaraan selama kuartal tersebut, rekor baru bagi Tesla.
CEO Musk mengatakan Tesla berencana untuk mulai mengirimkan mobil dari pabrik baru di Brandenburg, Jerman dan Austin, Texas, pada 2021 tetapi produksi itu bisa lambat pada awalnya. Saham Tesla naik 0,8%.
Coca-Cola melejit lebih dari 1% setelah perusahaan melaporkan laba yang lebih kuat dari perkiraan untuk kuartal sebelumnya. CSX dan AT&T juga diperdagangkan lebih tinggi di belakang laba yang lebih baik dari perkiraan.
Saham American Airlines melesat 3,2 persen dan Southwest Airlines 5,3 persen lebih tinggi setelah keduanya melaporkan kerugian yang lebih kecil dari perkiraan.
Gelombang Biru
Pedagang juga menantikan debat presiden yang kedua dan terakhir antara Trump dan mantan Wakil Presiden Joe Biden, yang dijadwalkan dimulai pada pukul 21.00 waktu setempat.
Pemilu AS akan berlangsung pada 3 November. Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan Biden unggul atas Trump dan juga mengarah ke potensi "Gelombang Biru" di mana Demokrat akan memenangkan kursi kepresidenan, mendapatkan mayoritas Senat, dan tetap mengendalikan DPR.
Beberapa investor melakukan pemanasan terhadap gagasan sapu bersih Partai Demokrat, mencatat hal itu dapat mempermudah mendorong lebih banyak stimulus fiskal di masa mendatang.
"Saya pikir narasi seputar apa yang akan terjadi jika kita memiliki gelombang biru itu akan benar dalam arti bahwa tahun depan kita akan mendapatkan stimulus fiskal besar-besaran, kita akan mendapatkan dorongan besar bagi perekonomian. Tidak ada keraguan bahwa Main Street di bawah program ini akan mendapatkan keuntungan," kata hedge fund manager Paul Tudor Jones.
Namun, Jones memperingatkan potensi dampak dari perombakan pajak Biden pada pasar.
"Tetapi sisi lain itu juga yang terjadi pada aset keuangan. Saya pikir di bawah gelombang biru, dan rencana pajak Biden, aset keuangan dalam jangka panjang sangat menderita," katanya.
Di sisi data, Departemen Tenaga Kerja mengatakan klaim pengangguran mingguan turun menjadi 787.000 untuk pekan yang berakhir 17 Oktober. Ini adalah kedua kalinya sejak Maret klaim berada di bawah 800.000.
Ekonom yang disurvei Dow Jones memperkirakan warga yang pertama kali mengajukan klaim pengangguran berjumlah 875.000. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA