Ipotnews - Indo Premier Sekuritas memproyeksikan IHSG pada Jumat (8/11) hari ini akan bergerak variatif cenderung melemah
Hal itu, menurut riset Indo Premier yang dirilis pagi ini, dikarenakan sejumlah sentimen negatif seperti kekhawatiran investor terkait usulan Kemenkes untuk merivisi PP No 109 tahun 2012 yang akan menghilangkan semua iklan rokok di media termasuk tempat penjualan dan meningkatkan ukuran gambar peringatan menjadi 90% dari semula 40%.
Lalu, keinginan Presiden Jokowi agar perbankan menurukan suku bunga kredit seiring dengan kebijakan longgar dari Bank Indonesia serta terkoreksinya beberapa komoditas seperti CPO, nikel, emas dan batubara diprediksi akan memberikan katalis negatif untuk indeks.
Di sisi lain, perkembangan positif terkait perang dagang dan naiknya cadangan devisa menjadi $126.7 miliar dari sebelumnya $124.3 miliar akan menjadi sentimen positif di pasar.
" IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan support di level 6.100 dan resistance di level 6.230," tegas Tim Analis Indo Premier pagi ini.
Sementara itu, pada perdagangan yang berakhir Jumat dinihari WIB di New York, indeks di bursa Wall Street ditutup menguat setelah adanya laporan bahwa pihak Amerika dan China sepakat untuk menghapus tarif impor yang sudah diterapkan saat ini sebagai bagian dari kesepakatan awal fase satu. Dow Jones membukukan kenaikan +182 poin (0,66%) pada level 27.674, S&P500 menguat +8 poin (+0,27%) pada level 3.085, Nasdaq bertambah +23 poin (+0,28%) pada level 8.434. EIDO ditutup melemah -0,26 poin (-1,03%) pada level 25,04.
Pagi ini indeks di bursa Asia dibuka bervariasi sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dibuka melemah tipis -20 poin (-0,14%) pada level Rp14.017.
Berikut rekomendasi saham Indo Premier:
1. JPFA (Buy, Support: Rp1.720, Resist: Rp1.785)
2. BRPT (Buy, Support: Rp955, Resist: Rp1.000)
3. INCO (Buy, Support: Rp3.580, Resist: Rp3.730)
4. SMRA (Buy, Support: Rp1.135, Resist: Rp1.170)

Sumber : admin