Sepanjang April 2021, Kurs Rupiah Terhadap Dolar AS Menguat 0,55%
Wednesday, May 05, 2021       10:46 WIB

Ipotnews - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat jauh lebih stabil sepanjang bulan April 2021 dibanding Maret sebelumnya. Kurs rupiah menguat 0,55% sepanjang bulan lalu.
Mengutip data Ipotnews, kurs rupiah pada 30 April 2021 ditutup pada level Rp14.445 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan penguatan bulanan sebesar 0,55% dibandingkan penutupan pada 31 Maret 2021 pada level Rp14.525 per dolar AS.
Capaian ini jauh lebih baik dibanding bulan Maret 2021. Kala itu pada 31 Maret 2021, kurs rupiah ditutup melemah bulanan sebesar 2,04% dibandingkan 26 Februari 2021 yang mencapai Rp14.235 per dolar AS.
Macroeconomic Analys, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (), Irman Faiz mengatakan pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS memang jauh lebih stabil pada bulan April dibanding Maret. Hal ini tak lepas dari pergerakan yield obligasi AS tenor 10 tahun yang juga lebih stabil sepanjang bulan lalu.
"Otomatis tekanan terhadap kurs rupiah akibat penguatan yield obligasi AS relatif mereda, tak sebesar yang terjadi sepanjang bulan Maret," kata Irman saat dihubungi Ipotnews, Rabu (5/5).
Selain itu, pada bulan April lalu, Presiden AS Joe Biden berencana merancang stimulus senilai USD1,8 triliun untuk mendorong perluasan pendidikan dan perawatan bagi anak-anak dalam keluarga. Sebagian besar akan didanai dengan kenaikan pajak terhadap orang kaya di AS dalam kurun waktu beberapa dekade. Ini melengkapi stimulus fiskal Covid-19 yang sebesar USD1,9 triliun dan telah disahkan pada bulan Maret.
Bulan lalu Jos Biden juga merilis rencana pendanaan pembiayaan pembangunan infrastruktur sebesar USD2 triliun. "Ini juga membuat likuiditas dolar AS diperkirakan akan semakin banyak membanjiri pasar sehingga mendorong rupiah terapresiasi bulan lalu," jelas Irman.
Berbagai stimulus Biden tersebut juga mendorong optimisme pemulihan ekonomi AS semakin kuat. Akibatnya minat investor untuk memasuki aset-aset berisiko di emerging market kembali meningkat. Ini membuat capitol inflow kembali terjadi ke pasar obligasi Indonesia.
"Ini juga ikut mendorong kurs rupiah menjadi lebih stabil pada bulan lalu," tutup Irman.
(Adhitya)

Sumber : Admin