Seperti Apakah Kehidupan di Masa Pensiun?
Tuesday, December 14, 2021       18:11 WIB

Pada artikel sebelumnya, kita telah banyak membahas tentang asumsi-asumsi yang dibuat dalam merencanakan pensiun.
Khusus mengenai biaya-biaya pada masa pensiun, kita telah banyak membuat asumsi yang 'memudahkan' perencanaan pensiun. Misalnya untuk biaya perumahan, dianggap bahwa semua utang bank (jangka panjang) untuk pembelian rumah (kredit KPR) telah dilunasi sebelum atau pada saat akan pensiun.
Kemudian, tanggungan biaya hidup anak-anak dianggap sudah tidak ada lagi, karena anak-anak telah lulus kuliah dan menjalani hidupnya masing-masing. Biaya transportasi rutin pergi dan pulang kantor juga dianggap tidak muncul lagi karena kita tidak bekerja lagi. Sementara itu, untuk biaya makan sehari-hari dapat ditaksir dari biaya saat ini, yang disesuaikan mengikuti inflasi.
Salah satu biaya yang paling sulit untuk ditaksir adalah biaya perawatan kesehatan pada masa pensiun, tapi dianggap telah bisa ditaksir besarnya karena kita telah membeli asuransi kesehatan seumur hidup.
Biaya-biaya yang tersisa (untuk ditaksir) pada masa pensiun adalah biaya untuk hobi dan bepergian ( traveling ). Biaya-biaya untuk hobi dan bepergian merupakan biaya variabel yang sulit untuk ditaksir karena biaya-biaya ini bergantung pada gaya hidup ( lifestyle ) masing-masing individu.
Kesulitan untuk menaksir biaya-biaya untuk hobi dan bepergian karena baru akan terjadi beberapa puluh tahun yang akan datang. Biaya-biaya untuk hobi dan bepergian juga cenderung akan berubah sesuai dengan jumlah uang yang dimiliki. Kalau saat ini bepergian keliling nusantara dianggap sudah cukup, mungkin jika jumlah uang sudah lebih banyak, maka bepergian keliling dunia bukan merupakan angan-angan lagi.
Kalau Anda membuat perencanaan pensiun pada saat berusia duapuluhan atau tigapuluhan tahun, maka masa pensiun, misalnya pada usia enam puluh tahun, terasa masih sangat jauh. Berapa persisnya biaya-biaya yang nantinya akan mucul pada masa pensiun, tidak perlu Anda khawatirkan saat ini.
Biaya-biaya ini nantinya harus Anda sesuaikan ( adjust ) seiring dengan bertambahnya usia dan makin lengkapnya data yang Anda miliki. Walaupun demikian, perkiraan biaya-biaya ini tetap harus dimasukkan untuk mendapatkan gambaran berapa biaya-biaya ( actual ) yang akan dikeluarkan pada masa pensiun nanti.
Setelah mengetahui besarnya biaya-biaya yang akan dikeluarkan pada masa pensiun, Anda sudah dapat membuat perencanaan jumlah uang yang perlu untuk ditabung atau diinvestasikan setiap bulan.
Di samping biaya-biaya yang diperhitungkan tadi, ada pula biaya-biaya lainnya, yang sebaliknya, akan hilang pada waktu pensiun. Misalnya jika Anda membuat perencanaan pensiun ini pada waktu Anda berusia empatpuluhan tahun, di mana tanggungan rumah tangga Anda sedang berada pada puncaknya, maka pada saat Anda pensiun pada usia enam puluh tahun, justru biaya pemeliharaan rumah dan biaya makan sehari-hari untuk rumah tangga yang besar tidak diperlukan lagi.
Demikian pula, biaya pembelian dan pemeliharaan mobil tambahan juga tidak diperlukan lagi, dan biaya perjalanan pergi dan pulang kantor tidak diperlukan lagi.
Terakhir, Anda perlu membayangkan bagaimana Anda akan menghabiskan waktu Anda pada saat Anda pensiun nanti. Kalau dulu Anda hanya dapat bepergian pada waktu libur saja, maka pada waktu pensiun, setiap hari adalah hari libur. Kalau dulu Anda mempunyai hobi, tetapi karena kesibukan Anda bekerja, hobi itu tidak tersalurkan, maka masa pensiun merupakan saat terbaik untuk menyalurkan hobi.
Umumnya warga Jakarta, yang terbiasa dengan kehidupan serba sibuk setiap hari, mencari waktu senggang merupakan tantangan tersendiri. Tetapi, pada waktu orang memasuki masa pensiun, keadaan tiba-tiba berubah. Setiap hari adalah hari libur, dan kadang-kadang orang secara mental tidak siap dengan gaya hidup baru ini.
Apalagi jika ditambah dengan persoalan (keuangan) yang membuat seseorang yang sebenarnya belum siap atau tidak siap untuk pensiun. Kadang-kadang, orang harus pensiun karena keadaan memaksanya untuk pensiun. Masa pensiun yang seharusnya masa yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu, malah berubah menjadi masa yang menakutkan (misalnya takut akan tanggal jatuh tempo utang tiap bulan, yang sebelumnya dibayar dengan gaji yang tiap bulan diterima).
Karena itulah, perencanaan pensiun merupakan sesuatu yang wajib dipikirkan setiap orang. Tidak ada saat yang paling tepat untuk memulai perencanaan pensiun. Akan tetapi, lebih awal memulai perencanaan pensiun akan membuat uang pensiun Anda memiliki waktu lebih lama untuk 'bekerja'.
Masa pensiun seharusnya menjadi masa yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu, jangan biarkan masa pensiun menjadi masa yang menakutkan karena terhentinya aliran dana gaji bulanan setiap bulan.
 Oleh: Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS