Sinyal Pulih Industri Rokok, Analis Torehkan Rekomendasi Buy GGRM
Friday, November 02, 2018       14:41 WIB

Ipotnews - Rekomendasi Buy disematkan kembali terhadap saham PT Gudang Garam Tbk () dengan target price (TP) Rp84.000/saham yang menyiratkan target P/E tahun 2010 sebesar 19 kali.
Analis Indo Premier Sekuritas Raditya Immanzah meyakini harga saham saat ini masih menawarkan momentum pertumbuhan dengan didukung oleh posisi brandnya yang kuat di segmen Sigaret Kretek Mesin (SKM).
Pendorong penting bagi untuk menggaet daya tarik di industri SKM adalah pertumbuhan segmen SKM, posisi brand yang kuat di industri serta momentum produk baru setelah tidak ada produk baru dalam 2 tahun terakhir.
Kinerja Keuangan
Dalam 9 bulan 2018 (9M18), mencetak kenaikan laba bersih 6,3 persen (YoY) menjadi sebesar Rp5,7 triliun. Sedangkan secara triwulanan, pada 3Q18 membukukan laba Rp2,2 triliun atau naik 33 persen (QoQ) tetapi turun 3,8 persen (YoY).
Marjin bersih sebesar 9 persen pada 3Q18, membaik dari sebelumnya 7,1 persen di 2Q18 walaupun lebih rendah dibanding periode 3Q17 sebesar 11 persen.
"Kami menduga mempertahankan pangsa pasarnya secara sementara dengan mengorbankan marjin. Diyakini masih punya ruang meningkatkan marjin. Secara historis marjin kuartal keempat rata-rata 5 tahun bertengger di posisi 13,6 persen.
Marjin Kotor
Pendapatan mencapai Rp69 triliun, tumbuh secara kuat sebesar 14 persen (YoY). Diduga konsumsi tembakau telah pulih tahun ini dan salah satu penerima manfaat prospek pemulihan ekonomi.
Pada 9M18, marjin laba kotor juga menyempit menjadi 19,6 persen dari sebelumnya 21,3 persen. Sedangkan marjin laba kotor juga melemah di periode 3Q18, turun 19,2 persen (2Q18 19,6 persen dan 3Q17: 22,1 persen).
Menengok lebih detil, beban biaya penjualan naik 16 persen (YoY) menjadi Rp19 triliun, jumlah tertinggi dalam 3 tahun terakhir. Sementara di sepanjang periode 3Q18, pajak mencapai Rp14,7 triliun atau 60 persen dari pendapatan dibandingkan dengan 68 persen pada 2Q18 dan 53 persen di periode 3Q17.
Market Tumbuh
Indutri rokok dinilai mulai pulih. Produksi rokok tercatat 224 miliar pada 9M18, turun 0,5 persen (YoY) dibandingkan dengan periode 9M17 yang turun -2 persen.
Secara siklus, industri normal menguat pada semester kedua. kemungkinan akan merilis produk baru jenis kretek mesin dari varian produk GG series yang disebut GG Move, produk dengan kadar nikotim medium (1,2mg) berformat 12 batang per pak. Diperkirakan produk baru ini akan dirilis bulan ini.
"Ini momentum tepat untuk merilis produk baru karena volume industri telah berubah positif," ujar Raditya seperti dikutip dari risetnya yang dirilis, Jumat (2/11).
(Riset Indo Premier Sekuritas)

Year To 31 Dec

2016A

2017A

2018F

2019F

2020F

Revenue (RpBn)

76,274

83,305

90,377

99,057

108,970

EBITDA (RpBn)

12,059

13,366

13,809

14,886

16,759

EBITDA Growth (%)

3.8

10.8

3.3

7.8

12.6

Net Profit (RpBn)

6,673

7,755

8,044

8,656

9,885

EPS (Rp)

3,468

4,031

4,181

4,499

5,138

EPS Growth (%)

3.4

16.2

3.7

7.6

14.2

Net Gearing (%)

45.9

43.3

33.6

27.2

18.8

PER (x)

20.8

17.9

17.3

16.1

14.1

PBV (x)

3.5

3.3

3.0

2.7

2.4

Dividend Yield (%)

3.6

3.6

2.8

3.1

3.3

EV/EBITDA (x)

13.0

11.8

11.2

10.3

9

 source: , Indo Premier Sekuritas ; Share Price Closing as of 1 November 2018 


Sumber : admin