Strategi Omni-Channel Belum Menunjukkan Hasil, LPPF Cenderung Melemah Terbatas
Thursday, September 19, 2019       15:16 WIB

Ipotnews - Strategi banyak kanal ( omni-channel ) dan aktivitas promosi yang diterapkan PT Matahari Department Store () belum memperlihatkan hasil signifikan. Pertumbuhan penjualan gerai-gerai yang ada ( SSSG ) cenderung sedikit melemah.
Kesimpulan hasil kajian Tim Riset Indo Premier terhadap saham itu, mengasumsikan tingkat pertumbuhan majemuk tahunan ( CAGR ) keuntungan sepanjang tahun 2018-2021 (2018-21F) akan melemah 11%. Mereka menyarankan untuk memulai  buy call  dengan target price Rp4.000.
Dalam kajiannya Tim Riset antara lain menyoroti tentang dewan direktur dan strategi promosi yang masih belum menunjukkan kinerja yang jelas. Awal tahun ini, menunjuk tiga manajemen kunci baru: Niraj Jain (CFO), Sreekanth Chetlur (Head of e-Commerce and Omni-channel), dan Nitin Sehgal (Chief Merchandising Officer), yang bertekad untuk menumbuhkan bisnis  omni-channel , sambil terus berusaha meningkatkan portofolio merek dengan memasukkan merek global, yaitu 361 Derajat dan OVS.
"Namun, buah dari restrukturisasi ini belum terlihat karena pertumbuhan penjualan konsinyasi tetap lebih tinggi sebesar 3% yoy dibanding pertumbuhan penjualan pembelian langsung yang melemah 1% yoy pada Juni 2019 (6M19)," tulis Tim Riset, Rabu (18/9).
Tim Riset menilai, kehadiran merek-merek tersebut relatif baru di pasar Indonesia, sehingga akan menghadapi tantangan persaingan dengan merek lain (yaitu Skechers, Reebok, dan H&M) dengan harga yang. Sebagai salah satu cara untuk memasarkan merek tersebut, telah membuka total lima gerai 361 Degrees, dan dua toko khusus merek mono-OVS di Jakarta dan Surabaya, dan kemungkinan beberapa gerai lagi dalam waktu dekat.
Tim Riset mencatat, pada kuartal kedua 2019 (2Q19), pertumbuhan penjualan ( SSSG )  rebound  sebesar 1,7% dari -1,7% pada 1Q19. Pertumbuhan tersebit membentuk SSSG 1H19 naik 0,6%, sejalan dengan proyeksi mendatar hingga satu digit lebih rendah, meskipun masih terbilang lemah.
"Kami mengharapkan hingga akhir tahun 2019 (FY19F) SSSG akan naik 1%, dengan implikasi SSSG 2H19 SSSG naik 1.5%, sejalan dengan 2Q19," ungkap Tim Resiet Indo Premier. Mereka mengestimasikan, Gross Processing Margin (GPM) FY19 akan tetap di bawah tekanan, menyusut 60bps menjadi 34,9% , karena kami memperkirakan diskon akan berlanjut.
"Upaya penurunan belanja operasional (opex) juga harus terus berlanjut di 2H19 menyusul SSSG yang lemah, terutama karena kami memperkirakan biaya pemasaran tetap tinggi,"mereka menambahkan.
Terlepas dari kondisi fundamental yang menantang, Tim Riset menilai, dengan valuasi 5,2x P/E 12 bulan ke depan, sebagian besar risiko penurunan seharusnya sudah diperhitungkan. "Selain itu, rasio pembayaran dividen 50% harus diterjemahkan sebagai imbal hasil yang cukup tinggi 10,6%."
Program pembelian kembali saham (5,5% pada akhir 2Q19, dari rencana 10%) juga akan membantu meningkatkan kepercayaan investor. "Kami mengusulkan untuk  buy call  dengan valuasi  undemanding  dengan  target price  berbasis  discounted cash flow  sebesar Rp4.000." (*)

Financial Summary

2017A

2018A

2019F

2020F

2021F

Revenue (Rp bn)

10,024

10,245

10,243

10,537

10,839

EBITDA (Rp bn)

2,702

2,638

2,439

2,365

2,278

EBITDA Growth

-2.9%

-2.4%

-7.5%

-3.0%

-3.7%

Net Profit (Rp bn)

1,907

1,097

1,665

1,597

1,520

EPS (Rp)

654

377

573

549

523

EPS Growth

-5.6%

-42.3%

51.8%

-4.1%

-4.8%

ROE

91.2%

53.0%

79.6%

58.0%

43.5%

PER (x)

4.6

8.0

5.3

5.5

5.8

EV/EBITDA (x)

3.9

3.8

4.3

4.7

5.2

Dividend Yield

16.0%

15.2%

10.6%

9.5%

9.1%

Forecast change

N/A

N/A

N/A

IPS/consensus

100%

94%

92%

 Sources: Company, IndoPremier  

 Share Price Closing as of : 13 September 2019  


Sumber : Admin

berita terbaru
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:42 WIB
Indonesia Market Summary (25/04/2024)
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:33 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham FOLK, Beli dan Jual
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:27 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan BRIS
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:22 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan WTON
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:19 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of NIKL
Thursday, Apr 25, 2024 - 16:58 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham BJBR, Beli
Thursday, Apr 25, 2024 - 16:27 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RALS