TOWR Jangkau Layanan Sampai Pelosok Lewat Iforte
Wednesday, February 06, 2019       17:16 WIB

Ipotnews - PT Iforte Solusi Infotek (Iforte), cucu usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk () telah melakukan kerjasama dengan Badan Aksesabilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) untuk menyediakan kapasitas satelit komunikasi di wilayah terpencil oleh penyelenggara telekomunikasi terestrial.
Sekretaris Perusahaan , Irfan Ghazali dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyampaikan, kerjasama yang ditandatangani pada tanggal 30 Januari 2019 tersebut akan menjalankan kewajiban pelayanan universal (KPU).
"Kerjasama tersebut khususnya pada daerah yang masuk dalam kategori tertinggal, terluar, dan terdepan,"jelas Irfan sambil menambahkan lewat kerjasama ini akan meningkatkan akses layanan telekomunikasi dengan kapasitas satelit asing maupun nasional yang memiliki spesifikasi high throughput satelite (HTS).
Adapaun dalam kerjasama selama lima tahun mendatang, Iforte wajib menyediakan sistem satelit dan internet, penyedian sistem RF gateway dengan sistem hub VSAT , Modem teleport/gateway, penyediaan sumber daya dan NOC dan dukungan layanan integrasi dengan VSAT remote terminal, serta penyedian pelatihan terhadap BAKTI secara berkala.
Sebagai informasi, pencapaian kinerja keuangan cukup positif sepanjang tahun lalu. bahkan berhasil memiliki 17.437 tower dan 28.319 tenant di akhir tahun 2018. Selain itu hingga akhir 2018, telah membangun sekitar 9.400 kilo meter (km) jaringan fiber optic. Sekitar 5.000 km merupakan jaringan backbone dan sisanya 4.400 km untuk fiberisasi tower.
Saat ini telah memiliki order sewa jangka panjang fiber optic sekitar 13.600 km, yang seluruhnya untuk fiberisasi tower. Manajemen memperkirakan bahwa nilai kontrak baru yang telah diterima hingga saat ini dari sewa tower, fiberisasi tower dan HTS mencapai sekitar Rp 5,8 triliun. Penambahan pendapatan tersebut akan diperoleh secara berkala mulai dari tahun 2019 sampai akhir masa kontrak
Menurut Adam Gifari, Wakil Direktur Utama , perolehan kontraknya diperoleh dari operator telekomunikasi dan pemerintah. Namun, pihaknya belum bisa menjelaskan rinci soal besaran kontrak dari para operator data dan pihak pemerintah. Berangkat dari ekspansi bisnis dan kontrak yang diperoleh perseroan menjadi alasan para analis menilai saham masih layak dikoleksi tahun ini.
Menurut analis OSO Sekuritas, Sukarno Alatas, prospek kinerja di 2019 bakal bagus. "Prospeknya pasti bagus karena kebutuhan akan menara yang diperkirakan dapat mencapai 30.000 menara dengan 73.000 kontrak sewa dalam 5-8 tahun ke depan,"ujarnya.
Apalagi penetrasi penggunan smartphone akan terus bertumbuh. Sukarno memprediksi pendapatan akan mampu tumbuh di kisaran 5% hingga 10% di 2019 ini.
"Rasio margin laba bersih di atas margin laba bersih industri di 22,28% dan sektor 19,9%. Rasio ROE juga di atas ROE industri di 22,19% dan sektor di 19,89%," jelas Sukarno sambil menekankan margin laba bersih saat ini sebesar 39% dengan return on equity (ROE) sebesar 28%. (winardi)

Sumber : Admin

berita terbaru
Tuesday, Apr 16, 2024 - 12:02 WIB
Kepemilikan Saham 31 Maret 2024 FILM
Tuesday, Apr 16, 2024 - 11:54 WIB
Kepemilikan Saham 31 Maret 2024 SAGE
Tuesday, Apr 16, 2024 - 11:43 WIB
Kepemilikan Saham 28 Maret 2024 MENN
Tuesday, Apr 16, 2024 - 11:34 WIB
BI: Keyakinan Konsumen Meningkat Pada Maret
Tuesday, Apr 16, 2024 - 11:29 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of POSA
Tuesday, Apr 16, 2024 - 11:25 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TAMU
Tuesday, Apr 16, 2024 - 11:21 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of IRRA
Tuesday, Apr 16, 2024 - 11:17 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of MMLP