Tahun 2019, Pendapatan Elnusa Moncer
Tuesday, February 18, 2020       10:25 WIB

Ipotnews - Kinerja keuangan PT Elnusa Tbk () sepanjang tahun 2019 menunjukkan perbaikan. Tercatat perusahaan penyedia jasa di hulu energi ini mampu membukukan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp8,4 triliun. Capaian ini tumbuh 27 persen (year on year/yoy) dibandingkan perolehan tahun 2018 sebesar Rp6,6 triliun.
Direktur Keuangan , Hery Setiawan, mengatakan pendapatan usaha konsolidasi ini dikontribusikan melalui segmen jasa distribusi dan logistik energi sebesar 49 persen. Kemudian jasa hulu migas 46 persen dan jasa penunjang lainnya 5 persen. Untuk bidang jasa hulu migas, tahun 2019 kemarin mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 45 persen dari Rp2,6 triliun (2018) menjadi Rp3,8 triliun.
Dari sisi laba bersih konsolidasi, lanjut Hery, mencatatkan nilai sebesar Rp356 miliar atau tumbuh 29 persen dibandingkan perolehan tahun lalu sebesar Rp276 miliar. Kontribusi laba bersih didominasi oleh segmen jasa distribusi & logistik energi.
Dia menjelaskan bahwa kinerja keuangan 2019 yang positif ini dipengaruhi banyak faktor. Beberapa diantaranya adalah penurunan harga minyak dunia dan peralihan blok terminasi ke Pertamina. Menurutnya turunnya harga minyak menyebabkan permintaan diskon besar harga jasa migas Elnusa. Sebaliknya peningkatan harga minyak tidak secara langsung meningkatkan harga jasa migas Elnusa, namun menggairahkan aktivitas eksplorasi migas. Sementara itu, peralihan blok terminasi ke Pertamina dan gairah aktivitas eksplorasi migas memberikan peluang positif Elnusa.
"Berbagai peluang positif ini yang kemudian kami raih sebaik mungkin. Melalui strategi diversifikasi portofolio dan kompetensi jasa migas yang lengkap, hulu hingga hilir, kami memastikan untuk terus tumbuh," kata Hery dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (18/2).
Hery melanjutkan, pertumbuhan pendapatan usaha maupun laba bersih konsolidasi tahun ini sangat signifikan yaitu di atas 25 persen (yoy). Sementara rasio profitabilitas masih perlu beradaptasi terhadap berbagai faktor eksternal. Marjin laba kotor konsolidasi tahu lalu tercapai 10,3 perse dan marjin laba operasi menjadi 6,3 persen. Sementara marjin laba bersih tercatat naik menjadi 4,3 persen dari sebelumnya 4,2 persen (yoy).
Sejak penurunan harga minyak dunia dan berbagai perubahan kondisi industri migas nasional kurun tiga tahun terakhir, Elnusa terus melakukan berbagai terobosan agar tetap dapat menjaga performanya. Utamanya adalah menyesuaikan strategi bisnis dengan tantangan dan peluang yang ada.
"Walaupun marjin laba bersih belum ideal. Pertumbuhan pendapatan usaha maupun laba bersih konsolidasi Elnusa sangat signifikan. Berbekal rencana capital expenditure 2020, kami meyakini akan tumbuh lebih tinggi lagi," lanjut Hery.
Sementara itu Head of Corporate Communication , Wahyu Irfan, menambahkan bahwa perseroan menargetkan revenue tahun ini sebesar Rp9,1 triliun. Target ini lebih tinggi dari sebelumnya dengan kenaikan 8 persen. Sementara untuk laba bersih di tahun 2020 dipatok Rp400 miliar.
"Kita harapkan pendapatan tahun ini bisa tembus Rp9,1 triliun. Dengan prospek bisnis ke depan, kami optimis bisa mencapai target kinerja tahun 2020 ini," ujarnya. (Marjudin)

Sumber : admin